TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Muda Papua Kecam Tindakan Kelompok Separatis yang Bully Wiranto

Wiranto ditusuk saat berkunjung ke Pandeglang

ANTARAFOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Tokoh muda Papua, Hendrik Yance Udam, mengecam sikap sejumlah tokoh kelompok separatis Papua. Sebab, mereka merasa senang atas peristiwa penusukan yang menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal (Purn) TNI, Wiranto.

“Jangan lagi kalian bully, karena Pak Wiranto ini bagian dari representasi negara. Bagaimana seandainya peristiwa ini terjadi pada keluarga kalian, pasti kalian sedih,” kata Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, di Jakarta, Jumat (11/10).

Baca Juga: Bertemu Anak-Anak Papua di Istana, Jokowi: Saya Sudah Tepati Janji, Ya

1. Informasi hoaks dinilai jadi penyebab Papua semakin memanas

Dokumen Istimewa

Koordinator Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI ini menilai, informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dilancarkan oleh kelompok separatis dan radikalisme, membuat beberapa wilayah di Papua semakin memanas.

Pihaknya pun meminta, aparat penegak hukum, khususnya Cyber Crime Mabes Polri dan Polda Papua, memantau setiap akun-akun media sosial yang menyebarkan hoaks dan ujaran yang mengandung kebencian.

“Semua ini (hoaks, ujaran kebencian dan sentimen SARA) dijadikan kekuatan untuk menghancurkan negara kita,” tegas Hendrik.

2. Hendrik minta Kemenkominfo blokir akun medsos yang menyebar ujaran kebencian

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Selain itu, lanjut Hendrik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemnkominfo) harus bekerja sama dengan Polri, untuk memblokir akun-akun media sosial yang menyebar ujaran kebencian. Sebab, akun-akun itu dinilai berpotensi menjatuhkan kredibilitas negara.

“Media sosial ini ruang empuk bagi kelompok separatis dan radikal menebar berita hoaks dan kebencian. Kalau di dunia nyata saya kira sudah tenang dan bisa diredam,” ungkapnya.

Baca Juga: Penusukan Wiranto Disebut Rekayasa, Polri: Tidak Mungkin, Lah!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya