TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2019, Polri Bakal Terapkan Sistem One Way

Sistem ganjil genap dikhawatirkan jadi penyebab kemacetan

IDN Times/Axel Jo Harianja

Jakarta, IDN Times - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri mengatakan, pihaknya bakal menerapkan kebijakan satu arah (one way) jika terjadi kepadatan di ruas jalan tol saat mudik Lebaran 2019.

Kebijakan itu dirasa paling tepat setelah pihaknya  berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Bina Marga.

"Pemerintah sudah melakukan perbaikan dibarengi dengan animo masyarakat bagaimana langkah tepat kita melakukan evaluasi. Yang paling tepat saat ini kita lakukan one way pada tanggal tertentu, hari tertentu atau jam-jam tertentu pada ruas tertentu baik saat mudik maupun balik," kata Refdi saat ditemui di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

1. Polri akan terapkan sistem one way di ruas jalan tol tertentu

IDN Times/Axel Jo Harianja

Refdi kemudian memaparkan, untuk jalur mudik, one way akan diterapkan pada KM 25 Cibitung hingga KM 262 Brebes Barat. Kemudian, untuk arus balik, one way akan diterapkan mulai KM 189 Palimanan hingga KM 29 atau KM 25.

"Puncak mudik H-3 dan H-4. Perkiraan waktunya tanggal 31 Mei, 1 Juni dan 2 Juni. Mudah-mudahan, kita mengusulkan tanggal 31 Mei yang belum diliburkan jadi cuti bersama. Demikian pada saat arus balik tanggal 9 Juni, 8 Juni, dan 7 Juni mudah-mudahan kita terapkan (sistem one way)," paparnya.

Baca Juga: 5 Keuntungan Mudik Bareng BUMN 2019

2. Sistem ganjil genap dikhawatirkan menjadi penyebab kemacetan

IDN Times/Imam Rosidin

Refdi mengatakan, sebelumnya pihaknya memang mewacanakan sistem ganjil genap untuk mengurai kepadatan saat arus mudik Lebaran 2019 itu. Namun, rekayasa ganjil genap itu dikhawatirkan justru menimbulkan kemacetan semakin meningkat, terutama di pintu-pintu masuk tol.

"Ya, memang kemarin itu ada wacana (ganjil genap). Pergerakan-pergerakan di jalan tol itu yang pertama bagaimana pergerakan normal, kalaupun kita tambah lagi dengan contraflow, bisa juga dengan mungkin genap ganjil," kata Refdi.

"Tapi ganjil genap ini juga, kita harus bekerja keras untuk itu. Belum lagi bagaimana masyarakat ini disosialisasikan, diinformasikan, sementara ruas-ruas jalan yang kita berlakukan genap ganjil pada saat pintu masuk tol itu akan terjadi hal-hal yang sangat crowded," sambungnya.

Baca Juga: Antisipasi Kamecetan Arus Mudik, Skema Satu Arah Diberlakukan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya