TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lewat Desa BRILian, BRI Percepat Pemulihan Ekonomi Desa Saat Pandemik

Salah satu dukungan BRI untuk pemulihan ekonomi desa

Gedung Bank BRI (Dok. Bank BRI)

Jakarta, IDN Times – Bank BRI hadir memberikan pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui program “Desa BRILian” untuk mempercepat pemulihan ekonomi desa saat pandemik ini. Desa-desa didorong untuk tanggap terhadap perubahan, tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, serta tetap inovatif saat pandemi.

BRI sendiri telah menyeleksi 575 desa usulan dan memilih 125 desa dari berbagai daerah di Indonesia. Kriteria seleksi meliputi adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif sebagai penggerak ekonomi desa, implementasi digitalisasi di desa, kreativitas dalam memecahkan masalah, serta mampu secara berkesinambungan meningkatkan kesejahteraan warga dengan sektor unggulan di masing-masing desa.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, Supari mengungkapkan, “Desa BRILian” merupakan salah satu bentuk dukungan BRI untuk pemulihan ekonomi desa saat krisis dengan desa-desa didorong untuk cepat tanggap terhadap situasi normal baru dan mendayagunakan semua sumber daya yang ada, menguatkan kebersamaan, dan gotong royong untuk mengarungi masa-masa sulit ini.

“Pada masa pandemi ini ada tiga isu penting yang langsung disampaikan oleh Presiden RI Jokowi, yaitu (1) Percepatan pemulihan ekonomi desa dari pandemik, (2) ketahanan pangan dengan korporasi pertanian, dan (3) transformasi ekonomi desa menuju digitalisasi. Pada sisi lain, kita menyaksikan sudah ada beberapa desa yang telah menerapkan arahan-arahan tersebut dan layak dijadikan percontohan. Kami menyebut desa-desa itu sebagai Desa BRILian,” ungkap Supari.

Baca Juga: Bank BRI Kembali Tercatat Jadi Merek Bank Paling Bernilai di Indonesia

1. Kolaborasi dengan lima unsur masyarakat akan membantu kegiatan pemberdayaan BRI

Ilustrasi Desa Siborong-borong, Sumatera Utara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ia menambahkan, sebagai penunjang keberhasilan desa, maka diperlukan kolaborasi lima unsur masyarakat, yaitu aparat desa, badan permusyawaratan desa, BUMDes, ibu-ibu PKK/pemuda desa, dan pelaku UMKM. Aparat desa (kepala desa) sebagai kepala pemerintahan memiliki kewenangan menyusun arah  kebijakan desa (RJPM Desa), Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) sebagai perwakilan masyarakat desa yang mempunyai kewenangan menyetujui arah dan kebijakan yang disusun kepala desa serta pengurus BUMDes sebagai pengelola aset desa yang diharapkan bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat desa.

Kelima unsur tersebut akan diberikan pendampingan berupa literasi dasar yang mencakup inklusi keuangan, yaitu pengenalan produk dan jasa perbankan, dan manajemen keuangan dasar  (akuntansi sederhana), literasi bisnis yang mencakup peningkatan kapasitas manajerial, legalitas, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, skala usaha, serta diberikan kebutuhan para pelaku UMKM sesuai dengan tema kegiatan BRIncubator (kegiatan pemberdayaan BRI), yang terdiri dari Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global.

2. Ini yang akan dikerjakan perangkat desa untuk berkolaborasi dalam BRILian

(Ilustrasi desa) ANTARA FOTO/Jojon

Untuk kepala desa dan anggota BPD fokusnya adalah pemberian literasi dalam penyusunan RPJMDes. Untuk Pengurus BUMDes fokusnya adalah di literasi inovasi, sociopreneur, digitalisasi, dan laporan keuangan dasar serta akuntabiltas keuangan dan penggunaan produk/layanan BRI. Untuk ibu-ibu PKK dan komunitas lain adalah untuk inklusi keuangan, manajemen keuangan, dan survei online UMKM Naik Kelas.

Baca Juga: Dorong UMKM Tetap Aktif, Bank BRI Dukung Gerakan Pakai Masker 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya