Alasan Tradisi Ulur-Ulur di Tulungagung Tetap Digelar
Sempat terhenti selama 31 tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Belum diketahui pasti tahun berapa upacara tradisi ulur-ulur di Telaga Buret, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung bermula. Belum ada sumber literatur yang menjelaskan terkait ritual tersebut. Namun masyarakat setempat meyakini upacara ini sudah berlangsung sejak masa lalu. Adanya peristiwa 65 membuat pelaksanaan upacara ini berhenti selama 31 tahun, dan diadakan lagi pada tahun 1996.
1. Sejak tahun 1996 upacara diadakan kembali
Pamuji, salah seorang anggota Paguyuban Sendang Tirto Mulyo menuturkan pelaksanaan upacara tradisi ulur-ulur ini dahulu dilakukan secara bergiliran tiap desa. Warga tiga desa yakni Ngentrong, Sawo dan Gamping bergiliran mendatangi Telaga Buret pada bulan Selo untuk menggelar tradisi ini. Sebelumnya hanya tiga desa saja yang memanfaatkan air di telaga tersebut untuk keperluan irigasi. Desa Gedangan mulai ikut bergabung pada tahun 1996.
"Sejak tahun 1996 akhirnya konsep upacara dirubah seperti saat ini, tapi kalau yang memandikan patung itu sejak dulu," ujarnya, Jumat (09/7/2021).
Baca Juga: Sambut Ramadan, Komunitas ODHA di Tulungagung Gelar Tradisi Megengan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.