TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendampingan Psikologis Diberikan bagi Pasien COVID-19 di Tulungagung

Pasien anak juga dapatkan konseling

Dokter anak lakukan konseling terhadap pasien anak di Rusunawa IAIN Tulungagung, Dok. Tagana Tulungagung

Tulungagung, IDN Times - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung memberikan pendampingan psikologis terhadap pasien positif yang kini menjalani karantina di Rusunawa. Jumlah penghuni lokasi karantina saat ini sebanyak 118 orang. Mereka merupakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan reaktif rapid test. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 pasien berusia di bawah 17 tahun.

1. Dokter anak dan psikiater dilibatkan 

Psikiater mendengarkan keluhan pasien COVID-19 yang dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, Dok, Tagana Tulungagung

Kasi Pelayanan Medis RSUD Dr Iskak Tulungagung Mohammad Rafi Tanwirul menuturkan, terdapat seorang dokter dan psikiater yang mendapatkan tugas dari tim gugus tugas. Untuk dokter anak, selain melakukan pemeriksaan kesehatan, juga mencoba melakukan pendekatan personal.

"Sedangkan psikiater kami siapkan untuk pasien dewasa, mereka bisa menyampaikan langsung keluh kesahnya kepada psikiater tersebut," tuturnya, Rabu (24/6).

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Datangkan 500 Reagen Baru

2. Rencana pendampingan akan dilakukan berkala 

Dokter anak lakukan konseling terhadap pasien anak di Rusunawa IAIN Tulungagung, Dok. Tagana Tulungagung

Pendampingan ini merupakan kali pertama diberikan oleh tim gugus tugas. Rencananya konseling ini akan dilakukan secara berkala. Melalui layanan tersebut diharapkan para pasien bisa merasa tenang, sehingga dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh. Selama ini mereka sering mengalami depresi ringan.

"Pendampingan psikologis ini diharapkan bisa membantu proses penyembuhan terhadap pasien," imbuhnya.

3. Kondisi pasien anak stabil

Dokter anak lakukan konseling terhadap pasien anak di Rusunawa IAIN Tulungagung, Dok. Tagana Tulungagung

Sementara itu, dokter anak yang dilibatkan, Dr Emi Yulianti menjelaskan, secara klinis kondisi pasien anak relatif stabil dan sehat. Pasien anak yang menjalani karantina di Rusunawa ini mulai usia 1-17 tahun. Kondisi kejiwaan mereka juga cukup baik dan bisa beradaptasi dengan lingkugan sekitar.

"Terlebih banyak mainan anak yang bisa mereka gunakan di sini, meskipun dikarantina mereka bisa tetap merasakan seperti di rumah," jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Sudah Habiskan Rp32 Miliar untuk Tangani COVID-19

Verified Writer

Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya