TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengembangan Ekowisata di Wakatobi Wujud Sinergi Jasa Raharja

Sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional

Jasa Raharja bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) (Dok. Jasa Raharja)

Jakarta, IDN Times - Jasa Raharja bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mendukung pengembangan ekowisata di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur,  Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kontribusi tersebut diberikan melalui  sejumlah kegiatan, yaitu pemberdayaan ekonomi perempuan pesisir, pengelolaan sampah terintegrasi, dukungan keberlanjutan program ke dalam regulasi desa, dan pembuatan media publikasi pengelolaan sampah terpadu. Pengelolaan sampah terpadu di Desa Kulati sangat penting karena sepanjang pesisir pantai di Desa Kulati merupakan tempat berlabuh sampah plastik kiriman dari daerah bahkan negara tetangga mulai dari Lampung, Nusa Tenggara Barat, Maluku sampai Malaysia dan Vietnam. 

Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja Munadi Herlambang, mengatakan,  kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi Jasa Raharja melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam mendukung  pengelolaan sumber daya hayati di Kabupaten Wakatobi. “Kami meyakini, jika kawasan konservasi dikelola dengan baik maka akan memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun ekologi bagi masyarakat setempat, mengingat terdapat beberapa  peninggalan bersejarah sebagai daya tarik pariwisata antara lain Meriam peninggalan  perang yang menghadap ke Pulau Binongko serta kapal karam hasil rampasan Jepang  di masa perang yang dapat ditemui kira-kira 500 meter ke arah laut dari Pantai Huuntete” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/09/2022). 

Baca Juga: Jokowi Resmikan 3 Pelabuhan Sekaligus di Wakatobi

1. Program pemberdayaan ekonomi perempuan lokal dilaksanakan di Desa Kulati

Direktur Hubungan Kelembagan Jasa Raharja Munadi Herlambang (Dok.Antara)

Munadi menyampaikan, program pertama yang dilakukan di Desa Kulati adalah pemberdayaan ekonomi perempuan lokal kepada kelompok Padatimu Toasoki dengan mendukung pengembangan produk lokal, yaitu kerupuk ikan simba yang diluncurkan pada Oktober 2021. Upaya ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan peran  perempuan pesisir sebagai pemeran aktif penjaga keberlanjutan sumber daya pesisir. “Selain itu, juga sebagai upaya untuk meningkatkan penghasilan tambahan melalui pengolahan produk olahan berbasis laut, sehingga diharapkan berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. 

Guna menjaga keberlanjutan program tersebut, pemerintah desa setempat telah  membuat Peraturan Desa (Perdes) Kulati Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Pemberdayaan Perempuan. “Hal ini menjadi indikator penting dimana keberlanjutan program pemberdayaan perempuan, khususnya dalam hal peningkatan ekonomi perempuan mendapatkan dukungan dari pemerintah Desa Kulati,” ujar Munadi.

2. Jasa Raharja menggandeng masyarakat setempat untuk mengembangkan pengelolaan sampah terpadu

Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Untuk mengatasi persoalan sampah, Jasa Raharja juga menggandeng masyarakat setempat untuk mengembangkan serangkaian kegiatan pengelolaan sampah terpadu, seperti pemilahan sampah, melakukan proses daur ulang sampah melalui pembuatan kompos, menerapkan proses pyrolisis, program bersih sampah, serta pendidikan  lingkungan hidup. “Proses berikutnya, adalah uji coba menggunakan sampah plastik tertentu, yang sudah dipilah sesuai sesuai jenis plastiknya, untuk diolah menggunakan mesin pyrolysis sehingga menjadi bahan bakar minyak berupa solar,” ujar Munadi.

Baca Juga: Jasa Raharja Sinergi dengan Universitas di Yogyakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya