TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terkait Film Sexy Killers, Greenpeace: Seksi yang Teramat Menyakitkan

Aktivis lingkungan Greenpeace Anisa berorasi dalam aksi

IDN Times/Denisa Tristianty

Jakarta, IDN Times - Koordinator Kampanye Hutan Greenpeace untuk Indonesia, Anisa Rahmawati, turut ramaikan aksi Women's March Jakarta 2019, Sabtu (26/4). Ia mengatakan perempuan juga menjadi korban persoalan lingkungan yang menyelimuti Indonesia. Anisa, dalam orasinya, juga membahas sebuah film mengenai kerusakan lingkungan akibat penambangan yang terjadi di Indonesia, Sexy Killers.

Baca Juga: Gak Cuma Sexy Killers, 11 Film Dokumenter Watchdoc Ini Juga Keren 

1. Anisa mengatakan perempuan menjadi korban ketika kriminalisasi menimpa suami

IDN Times/Denisa Tristianty

Pegiat lingkungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greenpeace untuk Indonesia ini menyatakan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan di Indonesia memiliki dampak besar terhadap perempuan. 

"Secara tidak langsung, perempuan harus membanting tulang ketika terjadi kriminalisasi dan sumber nafkahnya. Ketika ada perampasan lahan, perempuan selalu berada di garda depan," ujar Anisa di depan ribuan massa aksi Women's March Jakarta 2019 di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Sabtu (26/4).

2. Anisa bertanya pada massa aksi terkait film dokumenter paling viral, Sexy Killers

unsplash.com/Dominik Vanyi

Masih terkait lingkungan, Anisa juga mengangkat isu lingkungan perubahan iklim dari sektor pertambangan di Indonesia.

"Sudah pernah lihat, nonton film paling viral di Indonesia?," tanya Anisa kepada massa aksi.

"Apa itu?," lanjut Anisa.

"Sexy Killers," jawab massa aksi.

Kemudian, ia pun sedikit membahas konten film dokumenter karya Dandhy Dwi Laksono. 

"Seksi bukan sembarang seksi, seksi yang sangat menyakitkan. Bagaimana industri ekstraktif batu bara merampas kehidupan, sudah memperburuk perubahan iklim, dan merusak lingkungan, merusak bumi kita, rumah kita" ungkap dia.

3. Anisa ungkap kerusakan lingkungan dari penelitian ilmuwan

Aleksandar Pasaric

Dampak kerusakan lingkungan itu, Anisa juga mengungkap hasil temuan ilmuwan bagi kehidupan manusia di masa datang. "Berdasarkan (penelitian) ilmuwan, kita hanya sanggup bertahan 12 tahun. Sekali lagi, 12 tahun, bisa teman teman bayangkan," tegas dia.

Jadi, kata dia, begitu besar dampak perubahan iklim menyebabkan banyak bencana alam. Tetapi, hal itu masih belum disadari orang banyak.

4. Anisa sebut hak perempuan mendapatkan lingkungan yang sehat

pixabay.com/users/darkworkx-1664300/

Semua perempuan yang hadir dalam aksi Women's March Jakarta 2019 itu pun diingatkan Anisa akan hak menerima kehidupan berkualitas dari segi lingkungan. "Dan di sini kita berjuang untuk hak kita sendiri, untuk hak mendapatkan lingkungan hidup yang sehat, untuk seluruh umat manusia," kata dia.

Baca Juga: Ini 5 Pesan Mendalam dari Film Sexy Killers, Buka Mata Publik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya