TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asyiknya Warga Duri Utara Pilah dan Jual Sampah Bisa Dapat Cuan! 

Menjual sampah melalui aplikasi Sijas Berdasi

Aplikasi Sijas Berdasi yang dikembangkan Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. (Dok. YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Warga di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, bisa dapat cuan atau keuntungan dari penjualan sampah rumah tangga mereka.

Memanfaatkan teknologi digital, Kelurahan Duri Utara tengah mengembangkan aplikasi bertajuk sistem informasi jemput antar sampah berbasis aplikasi (Sijas Berdasi) yang dapat diunduh secara gratis.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Duri Utara, Jakarta Barat, Radityo Heru Prabowo, mengatakan, aplikasi tersebut merupakan aksi perubahan terobosan inovasi di bidang teknologi untuk pengelolaan sampah di wilayahnya.

"Ini aplikasi penjemputan sampah. Bayangkan sampah imejnya kotor, bau, tidak punya nilai. Filosofi Sijas Berdasi kalau lihat orang dengan jas dan dasi, orang bisa sukses berusaha sehingga penggunaannya diasumsikan seperti itu, orang yang berusaha dalam melakukan pemilihan sampah dan hasilkan nilai ekonomi," ujar dia, dikutip dari tayangan YouTube, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga: Mulai 2023, Depo Sampah di Kota Yogyakarta hanya Terima Sampah Organik

1. Sampah dipilah sendiri dari rumah

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Duri Utara, Jakarta Barat, Radityo Heru Prabowo. (Dok. YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Radit mengatakan, warga yang akan menggunakan aplikasi tersebut harus sudah memilah jenis sampahnya.

Sampah yang sudah dipilah, kata dia, harus ditimbang secara mandiri terlebih dahulu dan hasilnya di-input ke dalam aplikasi.

"Dalam aplikasi langsung klik jual sampah. Nanti langsung muncul item-item material jenis sampah dan harga per kilogramnya. Jadi warga yang sudah memilah sampah di rumah bisa langsung memilih sesuai jenisnya dan beratnya," ujar Radit.

Tak hanya itu, warga juga harus mendokumentasikan hasil sampah yang dipilah untuk dimasukkan ke dalam aplikasi.

Baca Juga: Bank Sampah Yamantab, Upaya Kecil Menjaga Lingkungan di Tapteng

2. Sampah bisa dijemput atau diantar

Tangkapan layar tayangan YouTube Pemprov DKI Jakarta yang memperlihatkan petugas Kelurahan Duri Utara sedang menjemput sampah dari warga. (Dok. YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Setelah jumlah berat dan jenis sampah di-input, aplikasi juga akan mengarahkan menu opsi untuk pengambilan sampah.

"Jadi ada opsi jemput di tempat atau antar ke bank sampah. Kalau dijemput, masukkan alamat, harus ada bukti dokumentasi, difoto sampahnya setelah itu klik check out. Kemudian secara otomatis ada notif di sistem operator yg ada di kantor kelurahan Duri Utara bahwa ada permintaan penjemputan," kata dia.

Nantinya, ujar Radit, pihak operator akan menghubungi untuk menyepakati proses pengambilan sampah tersebut. Waktu pengambilan sampah sejak check out pun biasanya mencapai 2 jam.

Penjemputan akan dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

3. Dibayar tunai

ilustrasi transaksi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Warga yang sampahnya sudah di-submit melalui aplikasi dan diambil oleh petugas, kata dia, maka dia akan langsung dibayar sesuai jumlah berat sampahnya.

"Pembayarannya tunai, tapi ke depan diusahakan bisa cashless," kata dia.

Adapun jenis-jenis sampah yang diterima dalam aplikasi tersebut merupakan sampah anorganik seperti botol, plastik, besi, aluminium.

Di dalam aplikasi juga sudah ada harga penjualan untuk jenis-jenis sampah tersebut. Harga yang ditentukan dalam aplikasi juga disesuaikan dengan harga pasar dan bisa berubah-ubah sesuai harga pasar tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya