TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Sampai ke Daerah, Komunikasi Jadi Tantangan Perubahan Iklim

Pemerintah daerah jarang memiliki inisiatif

Chairman of Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI), Mahawan Karuniasa. (Dok. Djarum Foundation)

Jakarta, IDN Times - Chairman of Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI), Mahawan Karuniasa, mengakui bahwa komunikasi menjadi salah satu tantangan dalam mengantisipasi perubahan iklim.

Menurutnya, selama ini komitmen internasional tentang perubahan iklim tidak sampai ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Hal ini pula yang menyebabkan pemerintah daerah jarang memiliki inisiatif untuk melakukan program tentang perubahan iklim.

"Sampai sekarang, komunikasi perubahan iklim itu, kita komitmen internasionalnya sampai di pusat saja, tidak sampai turun ke daerah," kata Mahawan, Senin (28/11/2022).

Baca Juga: Deforestasi, Perubahan Iklim, dan Problematika bagi Indonesia

1. Pemerintah daerah harus proaktif

Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-76 di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (17/8/2021). (youtube.com/Pemprov DKI Jakarta)

Mahawan mengatakan, dirinya bahkan menemukan di beberapa kabupaten, pihak pemerintah daerah yang baru mengetahui istilah-istilah perubahan iklim, seperti net zero emisi, dan lain-lainnya.

"Bagaimana mereka akan sampaikan ke masyarakat kalau mereka tidak tahu," kata dia.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Risiko Banjir di Jakarta Terus Meningkat 

2. Tak perlu tunggu instruksi pemerintah pusat

Istana Merdeka. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Menurut Dosen Studi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) itu, pemerintah daerah tak perlu menunggu instruksi pemerintah pusat untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan perubahan iklim.

"Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu didorong untuk aktif dan proaktif. Tak harus menunggu perintah pemerintah pusat," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya