TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makam Jenazah Pasien COVID-19 di Depok Ambles, Ini Penyebabnya

Pemadatan tanah makam COVID-19 berbeda dengan makam biasa

Lokasi makam di TPU Karaba, Kecamatan Tapos, Kota Depok, mengalami kerusakan. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Makam jenazah pasien COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karaba, Kecamatan Tapos, Kota Depok, mengalami ambles. Tampak tanah makam turun ke dalam liang lahat.

TPU Karaba melayani pemakaman warga yang meninggal akibat COVID-19 maupun non COVID-19. Sejumlah petugas makam, telah bergerak untuk memperbaiki makam COVID-19 yang mengalami kerusakan.

Koordinator TPU Karaba Kecamatan Tapos, Tajudin mengatakan, amblesnya makam COVID-19 disebabkan faktor hujan dan kurang padatnya tanah makam COVID-19.

“Faktor hujan kemarin yang gak berhenti, makam juga kita tidak injak-injak jadi kena air hujan atau apa jadi ambles,” kata Tajudin, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: [FOTO] Persiapan TPU Rorotan Menampung Jenazah COVID-19 di Jakarta

1. Terdapat tujuh makam yang amblas

Sejumlah petugas TPU Karaba sedang memperbaiki makam yang mengalami kerusakan. (IDNTimes/Dicky)

Pelaksana tugas (Plt) Camat Tapos, Anwar Nasihin mengatakan, kerusakan makam COVID-19 di TPU Karaba diakibatkan hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari belakangan. Hujan yang turun di wilayah Tapos memberikan tekanan air ke dalam tanah, sehingga tanah makam tersebut ambles.

"Ada tujuh makam yang ambles namun tidak parah dan telah dilakukan perbaikan," ujar Anwar saat dikonfirmasi.

Anwar menjelaskan, amblesnya tanah di pemakaman COVID-19 dikarenakan tanah di liang lahat tidak sepadat makam lainnya. Menurutnya, apabila tanah yang menutup liang lahat, tidak akan amblas ke bagian dalam makam.

2. Proses pemadatan tanah makam COVID-19 berbeda

Sejumlah makam di TPU Karaba, Kecamatan Tapos. (Humas DLHK Kota Depok)

Anwar menjelaskan, proses pemadatan tanah makam COVID-19 berbeda dengan makam pada umumnya. Dari informasi penggali kubur, makam COVID-19 pada saat dikuburkan menggunakan peti, sehingga proses pemadatan tidak diinjak-injak layaknya pemakaman lain.

"Biasanya kan pemadatan tanahnya menggunakan kaki dengan cara diinjak-injak, kalau ini tidak," terang Anwar.

Anwar mengungkapkan, makam COVID-19 yang mengalami kerusakan telah dilakukan perbaikan. Dia menilai kerusakan makam COVID-19 hanya bersifat ringan karena tekstur tanahnya yang amblas.

"Sudah diperbaiki, kerusakannya hanya ringan," ucap Anwar. 

Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan 5 TPU Seluas 3,3 Hektare bagi Korban COVID-19 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya