TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Sakit 'Nakal' Jadikan COVID-19 Ladang Bisnis? Jawabannya di Sini

Jangan lupa ikuti live Instagram IDN Times pukul 16.30

Ilustrasi tenaga medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 sudah melanda tanah air selama lima bulan. Tenaga medis sebagai garda terdepan saat ini masih berjuang, banyak sudah yang terpapar dan tidak sedikit menelan korban jiwa.

Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan menjadi tempat yang saat ini paling dibutuhkan. Namun, di tengah wabah saat ini timbul dugaan bahwa rumah sakit mengeruk keuntungan demi mendapatkan klaim dari pemerintah. Benar kah?

Baca Juga: Menkes Terawan Bantah Rumah Sakit Manfaatkan COVID-19 untuk Bisnis

1. DPR sebut anggaran yang diterima lebih besar jika pasien COVID-19 meninggal

Ketua Badan Anggaran (Banggar), Said Abdullah (Tangkap Layar Bangga DPR RI)

Anggapan ini muncul salah satunya dari Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah yang menemukan sebuah kasus rumah sakit mengklaim meninggalnya seorang pasien COVID-19. Padahal pasien bukan termasuk kasus positif, namun meninggal karena diabetes.

Said menyatakan kasus ini terungkap setelah pihak keluarga menggugat rumah.

“Telisik punya telisik, anggaran (rumah sakit dari pemerintah) kalau (pasien) dinyatakan mati karena COVID-19 lebih besar,” kata Said saat memimpin rapat Banggar bersama pemerintah termasuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Rabu (15/7/2020) di Gedung DPR, Jakarta.

2. Rumah sakit dapat alokasi Rp45 juta sampai Rp90 juta tiap pasien meninggal

IDN Times/Candra Irawan

Said mengatakan, berdasarkan informasi jika ada pasien meninggal karena COVID-19, maka rumah sakit dapat alokasi anggaran Rp45 juta sampai Rp90 juta.
 
Said menyimpulkan, jika 100 pasien meninggal diklaim karena COVID-19 maka rumah sakit telah meraup keuntungan hingga Rp4,5 miliar sampai Rp9 miliar.

“Kira-kira ada kenakalannya juga rumah sakit Pak dokter. Tidak COVID-19 dinyatakan COVID-19,” kata Said kepada Terawan.

3. Viral di media sosial rumah sakit dapat dana Rp200 juta

Ilustrasi Lorong Rumah Sakit (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bukan hanya di DPR, tudingan rumah sakit memanfaatkan wabah coroba untuk ladang bisnis juga viral di media sosial.

Sebuah kicauan di Twitter menuding rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, merekayasa hasil tes untuk mendapatkan dana bantuan Rp 200 juta dari pemerintah.

Kicauan tersebut diunggah akun Twitter @BalqisRrzq.

"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis akun @BalqisRrzq.

Bahkan dalam percakapan tersebut juga menuding rumah sakit mendapatkan uang ratusan juta rupiah berbagai cara termasuk manipulasi pasien COVID-19.

Baca Juga: Benarkah Rumah Sakit Menjadikan COVID-19 sebagai Ladang Bisnis? 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya