TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Boyong ke Jakarta, Risma Mampir Ponorogo Bawa Lele untuk Disabilitas

Risma juga bawa oleh-oleh sambel Dolly 

Menteri Sosial Tri Rismaharani menyapa para penyandang disabilitas intelektual di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharani memenuhi janji melakukan perjalanan darat dari Surabaya ke Jakarta dan mampir ke desa-desa yang dilalui, salah satunya singgah di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Risma dan rombongan menyapa para penyandang disabilitas intelektual yang mendapatkan program pemberdayaan, dengan pemberian layanan vokasional. Dalam kunjungannya, eks Wali Kota Surabaya itu memberikan sejumlah bantuan, salah satunya bibit lele.

“Mereka harus punya kemandirian dengan perlahan mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Saya bawa bibit lele, nanti kita lihat progresnya. Kalau ini bagus bisa diberdayakan untuk yang lain. Memang berat. Tapi harus dilakukan,” katanya dalam siaran tertulis, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Boyong ke Jakarta, Mensos Risma Sembari Cek Daerah yang Perlu Bantuan

1. Bantuan dipastikan bersifat keberlangsungan

Tri Rismaharini (kiri). IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Risma menegaskan bantuan yang diberikan bukan sekadar berupa bantuan yang bersifat charity, melainkan yang bisa memastikan aspek keberlangsungan. “Jadi ke sini lalu memberikan bantuan. Bukan begitu. Tapi aspek keberlanjutannya harus diperhatikan,” katanya.

Untuk itu, Risma sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Kementerian Kesehatan, karena perlu mendapatkan penanganan juga dari aspek medis.

“Dari Kementerian Kesehatan perlu kami mendapatkan dukungan medis. Nah, ini kan tidak di sini saja. Saya juga mengamati di daerah-daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

2. Risma berkomitmen menangani fenomena penyandang disabilitas intelektual

ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Risma berkomitmen menangani fonemena banyaknya penyandang disabilitas intelektual sebagaimana terdapat di Desa Krebet, dan kawasan lain di Kabupaten Ponorogo. Untuk keperluan itu, dia sudah menghubungi sejumlah rektor, seperti Rektor Universitas Papua, Rektor Universitas Nusa Cendana di NTT, dan Rektor Universitas Cendrawasih.

“Ini kan bukan hanya masalah budaya atau apa. Yang tahu antropologinya itu kan kampus. Saya perlu pandangan ahli sebelum membuat kebijakan,” katanya.

Baca Juga: Boyong ke Jakarta, Mensos Risma Sembari Cek Daerah yang Perlu Bantuan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya