TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bumame Farmasi Bantu Trauma Healing Korban Erupsi Semeru

Sejumlah relawan diterjunkan di zona merah 

Tim SAR saat berupaya melakukan pencarian Senin (6/12/2021) pagi. (dok. Basarnas Surabaya)

Jakarta, IDN Times - Bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Selasa, 4 Desember 2021, terus mengalir di penghujung akhir tahun. Bumame Farmasi bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Aranyacala Trisakti menyalurkan
bantuan, yang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Divisi Mahasiswa Pencinta Alam (DIMPA) Universitas Muhammadiyah Malang.

Direktur Utama Bumame Farmasi, James Wihardja, mengungkapkan pihaknya juga menerjunkan relawan-relawan ke zona merah.

"Kami dari Bumame Farmasi dan ‘MPA’ Aranyacala Trisakti memberangkatkan relawan-relawan untuk bisa memaksimalkan dan mempercepat pendistribusian bantuan langsung pada para korban hingga ke zona merah bencana yang radiusnya hanya 7 km dari Gunung Semeru," ujarnya dalam siaran tertulis, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga: Kalbe Farma Bagikan Obat dan Vitamin untuk Korban Erupsi Semeru

1. Sejumlah bantuan disalurkan di zona merah

Bumame Farmasi/dok

Sejumlah bantuan yang diberikan meliputi bantuan bahan pokok seperti baju hangat layak pakai, pakaian anak, pakaian dalam dan tentunya makanan, kebutuhan
dapur umum di posko-posko bencana.

"Bantuan yang disalurkan pun merupakan bantuan pokok yang memang saat ini sangat dibutuhkan, salah satunya adalah baju hangat layak pakai yang diserahkan
pada tiga posko, yaitu Kecamatan Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, dan Supiturang yang letaknya dekat dengan zona berbahaya," ungkap Edho selaku Ketua ‘MPA’ Aranyacala
Trisakti.

Baca Juga: 35 Jenazah Korban Erupsi Semeru Teridentifkasi, Sisa 3 Lagi

2. Trauma healing bagi anak korban erupsi Semeru

Trauma healing Bumame Farmasi/dok

Selain itu, Bumame Farmasi bersama ‘MPA’ Aranyacala Trisakti juga mengadakan program trauma healing yang dikhususkan bagi anak-anak korban bencana erupsi Gunung Semeru.

"Kami juga fokus pada program trauma healing untuk anak-anak korban bencana, karena kami paham betul bahwa anak-anak ini harus dibantu agar tidak mengalami trauma pascabencana yang berkepanjangan ke depannya," ungkapnya.

3. Bencana yang tiba-tiba membuat trauma korban

Jalur material awan panas letusan Gunung Semeru yang membuat jembatan putus di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sementara, anggota BPBD Yudi mengungkapkan trauma healing sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak korban bencana. Salah satu pemicu trauma yaitu akibat pengalaman yang tidak menyenangkan akibat ketidaksiapan menghadapi peristiwa tertentu, dalam hal ini adalah bencana erupsi yang datang tanpa adanya peringatan dini.

"Melalui terapi trauma healing diharapkan korban bisa benar-benar
sembuh dari perasaan takut, perasaan cemas hingga perasaan trauma terhadap bencana
yang telah terjadi dan dapat menjalani kehidupannya sebagaimana sebelum bencana
terjadi," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya