TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] Paracetamol Bisa Jadi Obat COVID-19 Varian Omicron 

Cek faktanya sebelum membagikan informasi!

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesan yang menyebutkan Paracetamol bisa dijadikan sebagai obat COVID-19 varian Omicron beredar berantai di WhatsApp.

"Info Puskesmas Jangan Panik ya jika terkena Omicron obatnya cuma : Paracetamol 500 mg 3x1 sehari 1 tab, Vitamin C 1000 mg sehari 1x1 tab, Vit D3 1000 IU Sehari 1X1 tab, sembuh sendiri dalam 5-6 hari, Simpan Catatan Siapa Tahu Butuh," tulis pesan berantai di WhatsApps tersebut.

Lalu benarkah Paracetamol bisa dijadikan sebagai obat COVID-19 varian Omicron?

 

Baca Juga: Kemenkes Minta RS Antisipasi Kekurangan Nakes Akibat Omicron

1. Virus Omicron tidak mudah dihilangkan dengan obat warung

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Karawaci Tangerang, Khalid Mohammad Shidiq mengatakan meski virus Omicron bergejala ringan dan memiliki gejala seperti batuk, pilek, nyeri kepala dan tenggorokan, namun tidak mudah dihilangkan dengan obat warung

Ia mengatakan saat ini belum ada terapi khusus untuk pengobatan terhadap virus COVID-19 tipe Omicron. Untuk itu, vaksinasi masih merupakan tatalaksana yang utama dalam rangka pencegahan.

“Meski gejala Omicron ini ringan, tapi kita tidak boleh lengah dan tetap menjalankan protokol Kesehatan,” katanya dilansir dari ANTARA.

2. Gejala hampir mirip flu

ilustrasi demam akibat COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan mengungkapkan gejala pasien Omicron hampir sama dengan flu. Namun, ada gejala yang khas pada pasien Omicron.

Dia menerangkan rata-rata pasien Omicron mengalami gejala klinis mulai batuk, kelelahan atau pegal-pegal, hidung tersumbat atau berair.

"Omicron ini menyerang saluran nafas bagian belakang, khasnya (gejala) hidung tersumbat atau meler nyeri tenggorok diikuti batuk, terbanyak batuk kering, jadi gejalanya lebih variasi atau lebih banyak daripada flu," paparnya.

Baca Juga: [WANSUS] Ketua PB IDI: Garda Terdepan Siap Hadapi Amuk Omicron

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya