TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh! 21.424 Nakes Alami Penundaan-Pemotongan Insentif, Terbanyak Bogor

Amnesty Internasional temukan ada penundaan insentif

Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Jakarta, IDN Times - Tenaga Kesehatan jadi garda terdepan berperang melawan pandemik COVID-19 yang telah melanda lebih dari satu tahun, hingga saat ini. Tentu, tenaga kesehatan mempunyai risiko tinggi terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok itu.

Sejak awal pandemik, pemerintah menjanjikan insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang melawan COVID-19. Namun, sampai saat ini masih banyak nakes yang belum menerima insentif yang dijanjikan dari Sabang sampai Marauke.

Amnesty Internasional menemukan, ada penundaan bahkan pemotongan insentif nakes dari periode Juni 2020 sampai Juli 2021.

"Setidaknya ada 21.424 nakes di 21 provinsi 34 kabupaten/kota yang pernah mengalami pemotongan atau penundaan insentif nakes," kata Manajer Media dan Kampanye Amnesty International Indonesia Nurina Savitri, dalam konferensi pers di kanal You Tube Amnesty International, Jumat (6/8/2021)

Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Segera Bayarkan Tunggakan Insentif Nakes

1. Lima kabupaten/kota tempat terjadinya pemotongan atau penundaan insentif nakes

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Nurina merinci lima besar kabupaten/kota yang nakesnya pernah mengalami pemotongan atau penundaan insentif dari Juni 2020 sampai Juli 2021.

"Paling banyak di Bogor dengan 4.258 nakes, di Palembang 3.987 nakes, lalu Tanjungpinang 2.900 nakes, kemudian Banyuwangi 1.938, dan Bandung Barat 1.618 nakes," bebernya

Dia juga memberikan update, dari 34 kabupaten/kota sampai saat ini di Kabupaten Majalengka sudah dibayarkan sampai Maret 2021 namun April sampai Juli belum dibayarkan. Kemudian di Kota Serang, Banten, sudah dibayarkan sampai Juni 202.

2. Data yang dikumpulkan sudah diverifikasi

Ilustrasi Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Nurina menerangkan, metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan informasi dari media serta lembaga, salah satunya LaporCovid-19 dan sudah diverifikasi ke sejumlah organisasi profesi.

"Salah satu data yang kami olah dari LaporCovid-19 mulai Januari sampai Februari ada sekitar 3.600-an nakes yang disurvei, sebagian besar belum terima insentif kemudian kami lakukan verifikasi," imbuhnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya