TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh! Kemenkes Akui Aplikasi SINARAP Tak Update 

"Iya, karena datanya harus diupdate."

Tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Jakarta, IDN Times - Koalisi Warga LaporCovid19 mendapatkan laporan tiga pasien meninggal karena sulit mendapatkan rumah sakit. Relawan LaporCovid-19, Windy, mengungkapkan selama seminggu terakhir, yakni 14 sampai 25 Juni 2021, LaporCovid-19 menerima setidaknya 43 laporan.

Windy mempertanyakan keakuratan aplikasi SINARAP milik Kementerian Kesehatan yang berisi informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.

"Namun kerap terjadi perbedaan data di mana tertulis tersedia di SIRANAP, namun pada kenyataannya tidak tersedia," kata Windy seperti tertulis dalam laman LaporCovid-19, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19

1. Butuh waktu dong untuk update

Juru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi (Tangkapan layar YouTube Kemenkes)

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan data di aplikasi Sinarap diupdate oleh masing-masing rumah sakit dan membutuhkan waktu.

"Iya, karena datanya harus diupdate oleh masing-masing rumah sakit," kata Nadia saat dikonfirmasi IDN Times.

2. Saran Kemenkes bila rumah sakit penuh

Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Nadia menyarankan bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit sebaiknya langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) meski penuh.

"Di IGD saja karena memang sulit saat ini, tetapi akan ditangani segera mungkin, sambil tunggu di mana yang memungkinkan," sarannya.

3. Banyak RS menolak pasien karena tidak ada ketersediaan tempat tidur

Sejumlah pasien menjalani perawatan di pelataran IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Sebelumnya Windy mengatakan berdasarkan hasil pencarian Rumah Sakit (RS) yang dilakukan oleh LaporCovid-19 selama seminggu terakhir, banyak RS menolak pasien karena tidak ada ketersediaan tempat tidur.

"Pasien yang tidak dapat mendapatkan kasur di IGD harus bertahan di rumah dengan ketersediaan alat seadanya dari puskesmas, bahkan harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya," katanya.

Baca Juga: 7.123 Pasien COVID Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya