TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inilah Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun

Raja masuk SD usia 5 tahun

Raja jadi mahasiswa termuda UGM/dok Humas

Jakarta, Times - Seorang mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) jadi sorotan setelah namanya dipanggil ke depan panggung bersama Rektor UGM Ova Emilia dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru, di lapangan Graha Sabha Pramana, Senin (1/8/2022) lalu.

Mahasiswa bernama Raja Muhammad Hayuri Islami itu mengaku tak menyangka bisa satu panggung bersama orang nomor satu di Yogyakarta.

Rupanya, remaja asal Pekanbaru, Provinsi Riau tersebut dinobatkan sebagai mahasiswa termuda UGM tahun ini. Ia berhasil masuk menjadi mahasiswa UGM pada usia 15 tahun 11 bulan 11 hari.

“Saya bangga dan senang bisa masuk UGM,” kata anak pertama dari dua bersaudara ini dikutip laman UGM, Rabu (3/8/2022).

1. Masuk SD sejak usia 5 tahun

Ilustrasi PTM (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Raja mengungkapkan, dia masuk bangku Sekolah Dasar sejak usia 5 tahun. Meski terbilang paling muda, namun teman-teman sebayanya banyak yang tak tahu bahwa ia adalah orang paling muda di kelasnya. Tak begitu kentara karena fisiknya hampir sama dengan teman-teman sekelasnya.

“Sejak SD tidak terlalu terganggu, tidak ada yang peduli dengan usia saya yang muda, tidak ada yang terlalu memperhatikan,” katanya.

Baca Juga: Secuil Kisah Mahasiswa Termuda Penghafal Al Quran Asal Gresik

2. Raja berpestasi sejak SD

Suasana pembelajaran pada Masa Transisi COVID-19 di Kelurahan Jatirahayu Rabu (5/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Meski terbilang usia muda, namun Raja selalu berprestasi. Ia menyampaikan bahwa selama di bangku Sekolah Dasar ia selalu berada di rangking tiga besar.

“Dari SD saya selalu berada di tiga besar,” katanya.

Namun, saat di bangku Sekolah Menengah Pertama, dia tidak masuk rangking.

“Di SMP mungkin lagi masa pubertas, biasa saja, tidak rangking,” katanya.

Baca Juga: 6 Mahasiswa Arsitektur UBL Ikut Program Pertukaran Mahasiswa ke Jepang

3. Ambil program akselerasi

Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Lalu di bangku menengah atas, Raja ikut mendaftar program akselerasi pada semester dua, dan ia diterima program akselerasi di kelas IPS. Di kelas IPS hanya ada tujuh orang anak yang lolos program akselerasi. Lewat kelas akselerasi ini pula Raja bisa menyelesaikan bangku MAN Negeri 2 Pekanbaru dalam waktu dua tahun.

"Karena program akselerasi, kita diharuskan untuk belajar dan memahami lebih cepat dari siswa yang lain. Saya di program itu tidak ikut ekstrakurikuler atau organisasi,“ katanya.

Selama di program akselerasi, ia tidak memikirkan soal rangking, namun untuk pelajaran seperti sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi ia mendapat nilai akademik yang cukup baik.

“Untuk mata pelajaran paling tinggi nilai sosiologi,” ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya