TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kalahkan Jakarta dan Kalsel, Kasus COVID-19 Terbanyak di Jawa Timur

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Rapid test massal di Makassar, Selasa, 12/5/2020. (Humas Pemprov Sulsel)

Jakarta, IDN Times - Angka konfirmasi virus corona atau COVID-19 terus bertambah di sejumlah daerah di 34 provinsi dan 412 kabupaten/kota. Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan penambahan paling tinggi kasus COVID-19 hari ini dari Jawa Timur.

Yurianto merinci berdasarkan data Provinsi Jawa Timur, ada penambahan 171 kasus, kemudian dikuti Kalimantan Selatan 116, DKI Jakarta 105, Sulawesi Selatan 46, dan Sumatera Utara 30 kasus.

"Jumlah kasus positif tersebut yang paling banyak terdapat di Jawa Timur," ujar dia dalam konferensi pers melalui saluran YouTube BNPB, Kamis (28/5).

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

1. Meski mengalami penurunan, jumlah kasus positif COVID-19 paling banyak di Jawa Timur

Tangkapan layar peta realtime COVID-19 di Jawa Timur. radarcovid19.jatimprov.go.id

Menurut Yurianto, apabila melihat hitungan hari ke hari, Provinsi Kalimantan Selatan terdapat penambahan cukup banyak kasus positif COVID. Kendati, dia menyatakan, Jawa Timur menjadi wilayah yang paling banyak kasus, meski telah mengalami penurunan hingga 28 orang jika dibanding data hari sebelumnya, Rabu (27/5).

"Kalau kemudian kita hitung dari hari ke hari, maka terlihat, bahwa memang hari ini penambahan yang cukup banyak itu adalah Kalimantan Selatan, karena kemarin 73, sekarang jadi 116. Sementara Jawa Timur, saat ini paling tinggi, tetapi sebenarnya hakekatnya, kemarin tuh 199, sekarang jadi 171, artinya ada penurunan dibanding dengan kemarin,” kata dia.

2. Delapan provinsi ini nihil penambahan kasus COVID-19

Ilustrasi rapid test. Humas Pemprov Sulsel

Sebaliknya, Yurianto mengatakan, sejumlah provinsi nihil penambahan kasus COVID-19, yakni Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Adanya kasus nihil tersebut sekaligus menjadi tantangan terbesar bagi masing-masing wilayah untuk mempertahankannya," ujar dia.

Kemudian untuk wilayah yang hanya ada satu penambahan kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

3. Data dari 34 provinsi dan 412 kabupaten/kota dipengaruhi dinamika sosial

Ilustrasi pasien tes swab (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yurianto mengajak masyarakat agar memahami bahwa apa yang disimpulkan melalui data dari 34 provinsi dan 412 kabupaten/kota tersebut, dipengaruhi dinamika sosial. Oleh sebab itu, dia juga mengimbau agar masyarakat berdisiplin kembali dan mematuhi anjuran pemerintah untuk memutus rantai COVID-19.

“Inilah yang menjadi perhatian kita bahwa masih ada beberapa daerah yang memang gambaran grafiknya sudah mulai menurun, ada yang melandai, tetapi ada beberapa yang naik. Kita memaklumi kondisi ini, karena memang dinamika sosial yang berada di provinsi satu dengan yang lain tidak sama,” kata dia.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus Virus Corona di Indonesia per Rabu 27 Mei 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya