TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes Perkuat 4 Hal di KTT G20 Bali, Cegah Kenaikan Kasus COVID-19

Kemenkes perkuat surveilans

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Kesehatan akan fokus memperkuat empat hal pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, yang akan diadakan pada Oktober 2022.

“Saat ini berbagai persiapan kesehatan terus dimatangkan. Karena pada prinsipnya kami ingin memberikan rasa aman kepada para peserta G20,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran tertulis, Senin (11/7//2022).

Baca Juga: Menkes Ungkap 100 Persen Kasus COVID di Jakarta Varian BA.4 dan BA.5 

1. Kemenkes siapkan dokumen prokes

Peserta delegasi negara G20 berbincang-bincang sebelum memulai rapat pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022). Pertemuan DEWG Presidensi G20 hari ketiga mengangkat tema "Workshop on the G20 Toolkit Measuring Digital Skills and Digital Literacy". ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Pertama, Kemenkes telah menyiapkan satu dokumen protokol kesehatan yang nantinya digunakan sebagai pedoman bagi para delegasi KTT G20.

Budi mengungkapkan, pedoman ini akan menjadi acuan pelaksanaan KTT, mulai dari kedatangan, selama acara, hingga kepulangan peserta. Saat ini pedoman masih dalam pengembangan, dan ditargetkan draf final akan rampung Agustus 2022.

“Kalau sudah jalan, semua harus mengikuti protokol kesehatan itu,” ujar Menkes.

2. Perkuat surveilans cegah kenaikan kasus

Ilustrasi sampel uji PCR. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Budi menambahkan, seiring munculnya subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Kemenkes telah melakukan penguatan surveilans guna mencegah kenaikan kasus COVID-19.

Penguatan tersebut dilakukan dengan memperkuat 3T (Testing, Tracing, Treatment), pemeriksaan antigen kepada setiap delegasi serta menyiapkan infrastruktur surveilans berupa alat mesin Whole Genome Sequensing (WGS) di Universitas Udayana, Bali, untuk mempercepat pemeriksaan sampel.

“Sebelum acara, nanti di bulan September atau Oktober akan dilakukan surveilans untuk melihat karakteristik penularan COVID-19 di Bali,” kata Budi.

3. Vaksinasi COVID-19 digiatkan di Bali

Kadis Kesehatan Propinsi Bali dr. I Ketut Suarjaya, RCEO XI Bank Mandiri Bali & Nusra Hendra Wahyudi, Kepala OJK Regional Bali & Nusra Giri Triboto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, PJ Sekda Kota Denpasar I Made Toya bersama Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha mendampingi warga yang menerima vaksin di sentra vaksinasi AXA Mandiri di Denpasar, Bali, Jumat (25/6/2021).

Budi juga menegaskan, selama acara juga sediakan tes antigen untuk pendamping para delegasi, lalu harus daftar pakai barcode yang terhubung ke PeduliLindungi. Selanjutnya yang ketiga, vaksinasi. Menkes menyebutkan, cakupan vaksinasi COVID-19 di Bali saat ini sudah sangat baik. Namun demikian, upaya meningkatkan laju vaksinasi masih diperlukan untuk memperkuat kekebalan tubuh di masyarakat.

“Saya minta vaksinasi COVID-19 tetap didorong, baik yang dosis lengkap maupun booster. Kalau sekarang mulai digiatkan lagi, kita bisa drop vaksinnya karena jumlahnya masih banyak, ini untuk memastikan kekebalan masyarakat Bali bagus,” tutur Budi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya