TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementerian Agama Disorot, Ini Kata Komaruddin Hidayat

Label agama membuat

IDN Times/Dini suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, menilai penangkapan terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dan persoalan jual beli jabatan di Kementerian Agama sebagai persoalan serius.

"Indonesia adalah negara agamis sehingga orang di lembaga negara atau pendidikan keagamaan yang melanggar nilai-nilai moral lebih disorot, terlebih menggunakan simbol lembaga pendidikan dan agama, tentu lebih berat bebannya," ujarnya di Gedung Serbaguna Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (20/3).

Baca Juga: Bantah Ada Jual Beli Jabatan, Kemenag Sebut Seleksi Sesuai Prosedur

1. Kementerian Agama lebih disorot karena label agama

Dok. IDN Times/Istimewa

Komaruddin Hidayat menilai wajar jika masyarakat menyorot Kementerian Agama meski pun kasus pelanggaran bisa juga terjadi di lembaga lain.

"Kalau mau cari yang tercoreng banyak, tidak hanya di Kemenag saja. Persoalannya pada momentum, di Kementerian Agama banyak disorot karena membawa label keagamaan," katanya.

2. Era reformasi kasus korupsi lebih terbuka

(Ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disegel oleh KPK) Istimewa

Komarudin Hidayat kemudian membandingkan dengan kasus korupsi saat Orde Baru. Saat itu, kata dia, korupsi sangat tertutup sehingga tidak sampai mencuat ke publik. Sementara di era reformasi kasus suap dapat dikonsumsi secara publik.

"Dulu waktu Orde Baru, kalau ngomong korupsi di ruang tertutup. Sekarang di era reformasi, pelakunya, pengamatnya, televisi, semua terang benderang. Jadi salah satu kelebihan reformasi adalah keterbukaan informasi," katanya.

Baca Juga: KPK Sebut Uang di Laci Meja Kerja Lukman Hakim Bukan Honor Menteri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya