Korupsi Rumah DP Rp0, Dirut PD Sarana Jaya Diduga Mark Up Harga Tanah
Yoory dicopot dari jabatan setelah ditetapkan tersangka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta menduga penangkapan Dirut PD Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontonan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berkaitan adanya indikasi mark up harga saat pengadaan lahan pembangunan rumah DP Rp0 di Cipayung, Jakarta Timur.
"Iya. Jadi proses pembelian tanah yang diduga ada mark up. Jadi mark up nya ini mungkin terindikasi, jadi ada kerugian negara. Dan pada saat rapat di banggar yang saya tahu Rp5,2 juta per meter," kata Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter saat dihubungi, Senin, 8 Maret 2021.
Baca Juga: PSI Minta KPK Cermati Anggaran Rp3,3 T Terkait Proyek Rumah DP Rp0
1. Tanah di Cipayung dibanderol Rp5,2 juta per meter
Jupiter menjelaskan Pemprov DKI Jakarta menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sarana Jaya, untuk membangun program rumah DP Rp0 di sejumlah wilayah yakni di Bandar Kemayoran Jakarta Pusat, lalu Cengkareng Jakarta Barat, dan juga di Pondok Kelapa Jakarta Timur.
"Khusus di Cipayung, luas pengadaan lahannya mencapai 4,1 hektare. Tanah ini, sebutnya, dibanderol dengan harga Rp5,2 juta per meter," kata dia.
Baca Juga: [BREAKING] KPK Usut Dugaan Korupsi Rumah DP Rp0 Anies