Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Penyebaran virus corona yang kian masif di sejumlah daerah di Indonesia membuat warga mengantisipasi dengan berbagai cara.
Seperti yang dilakukan warga Dukuh Dayu, Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Warga bergotong royong membuat bilik sterilisasi sederhana untuk warga yang pulang ke desa memutus penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal COVID-19 di Jakarta Bertambah Jadi 43 Orang
1. Bilik sterilisasi sederhana untuk putus mata rantai COVID-19
Bilik sterilisasi low budget di Desa tegalsari kec weru,kab sukoharjo (Dok. Istimewa) Bilik sterilisasi tersebut viral setelah diunggah di media sosial dengan akun Facebook Hartana.
"Lurah Tegalsari, weru, sukohajo Bp Nugroho dwi susilo yang di bantu segenap pemuda berupaya memutus rantai penyebaran covid19.dengan membuat scrining room dari bahan yang sederhana. bagi warga yang pulang ke desa harus masuk ke scrining room terlebih dahulu sebelum berkumpul keluarga," tulisnya di akun Facebook Hartana pada Rabu (25/3).
2. Bilik sterilisasi terbuat dari kayu
Bilik sterilisasi low budget di Desa tegalsari kec weru,kab sukoharjo (Dok. Istimewa) Dalam enam foto yang diunggah terlihat bilik sterilisasi tersebut dibuat dengan peralatan sederhana hanya berbekal kayu, plastik, kipas angin dan cairan disinfektan.
Sejumlah warga mencoba bilik sterilisasi. Terlihat kipas angin blower yang diisi air disinfektan memercikan air ke tubuh warga yang masuk dalam bilik tersebut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Pro dan kontra netizen tentang bilik sterilisasi sederhana
Bilik sterilisasi low budget di Desa tegalsari kec weru,kab sukoharjo (Dok. Istimewa) Berbagai komentar warganet memenuhi kolom komentar, banyak mengapresiasi namun ada juga meragukan hasil bilik sterilisasi tersebut.
Seperti yang diungkapkan akun Satri yang meragukan bilik tersebut dari segi kesehatan.
"Mohon maaf, kayaknya menurut segi kesehatan ga efektif karena seharusnya itu penyeterilan dr plastik tu harus disposible ga bisa dipakai berulang kali apalagi beda2 org, bisa jadi itu jadi media penularan. Blm tentu smua virus bisa mati smua dg semprotan disinfektan, bisa jadi virus yg menempel diplastik dan kayu ada bagian yg tidak terlewati disinfektan bisa jadi media virus 🙏," tulisnya
Namun ada juga yang mengapresiasi sebab harga bilik yang standar juga mahal hal tersebut diungkapkan akun bernama @Putera "Karna harga scrining seharga unit motor gede," tulisnya.
Baca Juga: [BREAKING] Pasien Positif Virus Corona Bertambah Menjadi 893 Kasus