TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lima Provinsi Nihil Kasus COVID-19, Ini Daftarnya

Jumlah kasus positif COVID-19 hari ini bertambah 1.681 orang

Petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19. (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan per Minggu (12/7/2020), jumlah kasus positif bertambah 1.681 orang sehingga total kasus menjadi 75.699.

Dari data tersebut, Yuri mengungkapkan Jawa Timur masih menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi yakni sebanyak 518 kasus, diikuti DKI Jakarta 404 kasus, kemudian Sulawesi Selatan 173 kasus.

"Sementara itu provinsi yang tidak ada kasus baru sama sekali di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur," kata dia dalam siaran di channel YouTube BNBP.

Baca Juga: Rekor Terbanyak! Kasus COVID-19 di Jakarta Bertambah 404 Orang

1. Lima provinsi tidak laporkan kasus baru

Jubir Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. Dok. BNPB -

Yuri menambahkan secara keseluruhan ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Sementara itu provinsi yang tidak ada kasus baru sama sekali di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

"Kasus sembuh pada hari ini yang kita terima adalah 919 orang akumulasi total sembuh adalah menjadi 35.638 orang kasus," ujarnya.

2. Sebagian besar kasus baru dari orang tidak bergejala

Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Bantul gelar rapid test masal COVID-19 kepada pedagang pasar Jodog, Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Yuri mengatakan kasus baru yang muncul sebagian merupakan hasil tracing kontak dari terkonfirmasi positif. Sebagian besar kasus baru yang adalah kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit dengan keluhan sakit yang ringan bahkan banyak yang merasa tidak ada keluhan.

"Artinya bahwa saudara-saudara kita yang terkonfirmasi positif saat ini harus melaksanakan karantina secara ketat karantina mandiri secara ketat menjadi sumber penularan bagi orang yang lain," ujarnya.

3. Virus corona menular melalui udara

Mal di Jakarta kembali dibuka pada 15 Juni 2020 dengan konsep New Normal (IDN Times/Athif Aiman)

Yuri memperingatkan agar masyarakat berhati-hati di ruangan tertutup, terlebih dengan tidak adanya sirkulasi udara segar dari luar. Hal ini bisa berdampak pada penyebaran virus corona.

"Terutama pada wilayah tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik. Maka mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu yang relatif lama," katanya.

Ia berpesan agar masyarakat selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Ia juga meminta setiap kantor dan rumah memastikan ada sirkulasi udara segar dari luar yang masuk ke dalam.

"Pastikan sirkulasi dan ventilasi terganti udaranya. Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar," imbaunya.

Baca Juga: [UPDATE] 919 Orang Sembuh dari COVID-19, Total 5.638 Kasus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya