Marak Penculikan Anak di Jakarta, Sosiolog: Masyarakatnya Tidak Aware
Membangun relasi sosial penting cegah penculikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa waktu terakhir kian meresahkan masyarakat terutama orang tua. Apalagi, kejadian ini banyak terjadi di kota besar termasuk Jakarta.
Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Wahyu Kustiningsih, menyampaikan kondisi ini mengingatkan pentingnya membangun interaksi dan relasi sosial dengan lingkungan sekitar guna mencegah penculikan anak. Hal tersebut perlu dilakukan orang tua selain meningkatkan pengawasan terhadap anak dan membekali dengan pendidikan dasar bagaimana menghadapi orang asing.
“Orang tua sebaiknya membangun relasi sosial dengan sekitarnya. Srawung (berinteraksi) ke sekitarnya ini supaya masyarakat sekitar juga tahu ini siapa, anaknya siapa. Dengan begitu lingkungan bisa ikut mengontrol jika ada penyimpangan perilaku sosial termasuk penculikan,” tuturnya dikutip laman UGM, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga: Marak Penculikan Anak Bikin Orang Tua Waswas, Ini Antisipasi Pemkot
Baca Juga: Marak Kabar Penculikan Anak, Kapolda Jatim: Hoaks!
1. Banyak pendatang karena tidak aware,
Wahyu mengatakan bahwa relasi dan ikatan sosial di masyarakat saat ini memang telah mengalami perubahan. Terlebih dengan hadirnya teknologi yang berkembang dengan begitu pesat yang mengubah cara berpikir dan bekerja. Individualisme juga semakin menguat.
Perubahan tersebut lebih banyak terlihat di daerah urban atau perkotaan dengan karakteristik masyarakat yang lebih beragam dan mobilitas tinggi.
“Melihat kasus penculikan di Jakarta yang merupakan wilayah urban, banyak pendatang, ini bisa terjadi karena masyarakatnya tidak aware, karena tidak saling mengenal. Kalau tinggal di desa atau wilayah yang masyarakatnya sangat komunal tentunya akan berbeda,” paparnya.
Baca Juga: Pemprov DKI: Penculikan adalah Kekerasan Anak, Tidak Dapat Ditoleransi