Matematika Masih jadi Momok saat Belajar Daring, Ini Solusinya
Proses pembelajaran virtual harus dilakukan menarik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat para siswa harus belajar secara jarak jauh. Orangtua pun menggantikan peran guru di sekolah dalam membimbing anak belajar di rumah.
Berbagai kendala pun dihadapi baik siswa maupun dalam mengikuti berbagai mata pelajaran terutama matematika. Presiden Direktur Shinkenjuku, Keiko Toyoizumi mengatakan matematika kerap menjadi momok menakutkan bagi hampir sebagian anak-anak bahkan orangtua.
"Untuk membuat anak-anak tertarik belajar matematika, maka proses belajar matematika meski secara virtual tetap harus dibuat menarik, utamanya untuk anak-anak sekolah dasar," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (4/11/2020)
Baca Juga: Mendikbud: Tiga Dampak Utama dari PJJ Berkepanjangan bagi Siswa
Keiko Toyoizumi mengatakan, belajar secara daring harus dirancang guna memastikan anak dapat memperoleh kemampuan berpikir.
Selain itu, belajar secara daring melatih kemampuan problem solving serta meningkatkan kemandirian anak. Tidak hanya itu menurut Toyoizumi, anak juga bisa belajar dari mana saja dan tidak mengurangi keseruan anak dalam belajar matematika.
"Melalui siklus wawancara kemudian pembelajaran/praktik dan berlanjut ke diagnosis kemampuan, kami akan memberikan bimbingan sambil mengamati setiap anak," ucapnya.
1. Belajar daring harus dirancang sesuai kemampuan anak
Baca Juga: Tips Mengembangkan Disiplin Diri Selama Pandemik, WFH dan PJJ Lancar!