Menengok Masjid di Korea Selatan, Dibangun Patungan Jemaah WNI
80 persen WNI di Korea Selatan beragama Islam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menceritakan hampir 90 persen masjid warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan (Korsel) dibangun atas donasi jemaah yasinan dan selawatan.
Saat ini, menurut Cholil sudah ada 60 masjid yang diinisiasi dan dikelola oleh WNI di seluruh kota di Korea Selatan. Lima di antaranya sudah permanen dan terpisah dari bangunan lain. Sedangkan 54 masjid lainnya masih berupa flat atau aula yang disewa pada salah satu lantai di apartemen-apartemen di Korea Selatan.
“Umumnya, masjid-masjid tersebut dikelola oleh WNI. Sedangkan umat Muslim dari negara lain umumnya hanya sekadar mengikuti kajian jemaah dan salat,” kata Cholil dikutip dari NU.or.id, Senin (19/4/2021).
Baca Juga: 10 Masjid dengan Arsitektur Paling Unik di Indonesia, Menawan Banget
1. Pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok ini menambahkan, masjid-masjid yang sudah permanen berwenang menunjuk imam tetap, baik dari dalam atau luar Korea. Sementara pengurusan visanya akan diterbitkan dengan sponsor dari Korea Muslim Federation (KMF).
Menurutnya, masjid-masjid tersebut tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam.
“Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam,” lanjutnya.
Baca Juga: Masjid Taqwa Sekayu Semarang: Buah Tangan Utusan Sunan Gunung Jati