TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes Kaget Dokter Spesialis Senior Palak Junior Sampai Ratusan Juta

Menkes keluarkan aturan perlindungan bullying untuk dokter

Ilustrasi nakes (ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, kaget menemukan praktik perundungan yang kerap dialami mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan dokter residen di rumah sakit. Mirisnya, praktik pem-bully-an tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun.

Perundungan tersebut pun bermacam-macam, mulai dari dijadikan pembantu sampai diperas puluhan juta untuk keperluan pribadi oknum dokter spesialis. 

"Saya agak terkejut, ini berkaitan dengan uang, jadi cukup banyak junior suruh ngumpulin ada uang jutaan puluhan, kadang-kadang ratusan juta," kata Menkes Budi, dilansir dari YouTube Kemenkes, Jumat (21/7/2023). 

Baca Juga: Menkes Geram Dokter Junior Jadi Pembantu Senior dan Dicaci Maki

Baca Juga: Menkes Keluarkan Instruksi Antibullying PPDS dan Dokter Magang

1. Bayar rumah sampai siapkan makanan Jepang

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan paparan di Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU RAPBN 2023 pada Selasa (16/8/2022). (youtube.com/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Budi mengungkapkan, bentuk pemerasan bidang finansial yang dilakukan senior terhadap juniornya itu juga beragam. Mulai dari menyiapkan rumah kontrakan sampai makan ala restoran.

"Macam-macam, bisa buat nyiapin rumah untuk kumpul, para senior kontraknya setahun 50 juta, bagi rata ke juniornya. Atau ini kan di RS suka sampai malam, dikasih makan di RS tapi makan malamnya gak enak, jadi disuruh pesan makanan Jepang. Setiap malam keluarin 5 sampai 10 juta, mesti makan makanan Jepang," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkes Sesalkan Guru Besar Kedokteran yang Kritik RUU Kesehatan

2. Minta iPad sampai sediakan sepatu futsal

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Tidak hanya itu, Budi mengatakan, para junior juga diminta menyiapkan tempat untuk futsal dan sepatunya. Mirisnya, ada senior yang juga meminta ganti iPad kepada junior.

"Dan itu gak pernah berani dilaporkan oleh para junior. Kami ingin putuskan praktik perundungan yang sudah berjalan selama puluhan tahun ini," ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Nakes Ancam Mogok, Menkes: Sampaikan Secara Intelektual 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya