Mensos Risma Buka Suara soal Viral 'Memaksa' Pemuda Tuna Rungu Bicara
Mensos Risma paksa pria tuna rungu saat HDI 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan klarifikasi soal tudingan 'memaksa' pemuda tuna rungu untuk berbicara, saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021.
Risma menegaskan tidak ada niat memaksa pemuda itu. Dia melakukan hal tersebut karena yakin setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Selain itu, untuk mengetahui apakah seseorang merupakan tuna rungu atau tuna wicara.
"Saya pengen tahu apakah alat yang saya bantu bisa berfungsi maksimal. Saya juga kan pengen tahu. Selain itu, apakah sebetulnya dia memang hanya tuna rungu atau tuna wicara, atau dua-duanya. Nah, itu cara mengetesnya begitu, melatih dia untuk bicara," ujar Risma usai acara peringatan HDI, Kamis (2/12/2021) malam.
Baca Juga: Komunitas Tuna Rungu Kritik Mensos Risma yang Paksa Pria Tuli Bicara
1. Tidak ada niat memaksa
Risma mengaku dia bersama 58 staf di Kementerian Sosial juga tengah belajar bahasa isyarat, agar bisa merasakan apa yang mereka alami.
"Jadi tidak ada niat saya untuk maksa-maksa, untuk apa karena itu nanti pasti akan ada pilihan. Jadi saya pingin tahu apakah alat bantu dengar yang kita berikan itu benar berfungsi atau tidak," katanya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku pernah mendapat protes dari warga, karena alat dengar yang diberikan Kemensos tidak berfungsi. Namun setelah dicek hanya salah pengaturan saja.
Baca Juga: Viral, Mensos Risma Paksa Pria Tuli Bicara Tuai Hujatan