Miris, Dua Balita di Kalteng Stunting akibat Konsumsi Air Mentah
Sebanyak 5.041 keluarga di Sukamarta berisiko stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menemukan dua balita di Desa Karta, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, menderita stunting.
Salah satu faktor penyebab stunting dari hasil audit tersebut, adalah sebagian besar masyarakat yang kerap meminum air mentah, atau air tanpa dimasak terlebih dahulu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Perwakilan Kalimantan Tengah, Dadi Ahmad Ruswandi, bersama Ketua TPPS yang juga Wakil Bupati Sukamara, Ahmadi, mengunjungi balita penderita stunting tersebut.
Baca Juga: Gerakan Bumil Sehat, Upaya Cegah Stunting Sejak Kehamilan
1. Dua balita stunting ditemukan berdasarkan hasil audit
Dadi mengatakan kunjungan kepada keluarga berisiko stunting tersebut, sebagai tindak lanjut dari hasil Audit Kasus Stunting di Kabupaten Sukamara yang telah dilaksanakan pada September dan Oktober 2022. Hasil Audit itu, menurut dia, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta kunjungan lapangan.
“Saya berharap Tim Pendamping Keluarga bekerja sama dengan pakar dan ahli, agar benar-benar mendampingi dan memastikan semua sasaran yang berisiko stunting mendapatkan intervensi yang tepat sesuai faktor risiko,“ kata Dadi dalam siaran tertulis, Jumat (23/12/2022).
Baca Juga: PBNU Siap Bantu Kemenkes Tangani Laju Stunting Indonesia