TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Miris, Petugas Kebersihan RS COVID-19 Tidak Pernah Dapat Insentif 

Satpam hingga cleaning service terlupakan di tengah pandemik

Ilustrasi cleaning service/dok kitabisa.com

Jakarta, IDN Times - Pandemik sudah berlangsung satu tahun lebih, namun kehadiran petugas non medis masih saja terlupakan bahkan jarang disorot.

Pekerjaan mereka hampir sama dengan para garda terdepan lain, seperti dokter maupun perawat sebab memiliki risiko yang tinggi untuk tertular. Namun, petugas non medis yang terdiri cleaning service, satpam, sopir ambulans terkadang luput dari perhatian.

Seorang dokter umum yang bekerja di rumah sakit COVID-19 di Jakarta bahkan terkejut mengetahui petugas cleaning service di rumah sakitnya tidak pernah mendapatkan insentif.

Baca Juga: Krisis Tenaga Kesehatan Jadi Mimpi Buruk Indonesia Hadapi Pandemik

1. Satu tahun pandemik tidak pernah menerima insentif

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada IDN Times, dokter bernama Shadrina Dinan mengatakan,
masalah tersebut terkuak saat Dinan sedang mengobrol dengan petugas cleaning service (CS) ruang rawat isolasi COVID.

"Aku kaget waktu itu karena pandemik sudah setahun masa belum dapat tambahan biaya hidup," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2/2021). 

2. Jika ada, insentif yang diterima jumlahnya hanya Rp150 ribu per bulan

Petugas keamanan berkoordinasi melalui radio di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dia memahami sebagian besar petugas non medis di rumah sakit berada di naungan perusahan outsourcing bukan merupakan karyawan rumah sakit. Meski demikian, Dinan merasa prihatin sebab mereka memiliki risiko tinggi yakni terpapar COVID-19 karena bekerja di rumah sakit.

Karena masih penasaran beberapa minggu berikutnya Dinan bertanya lagi, ternyata mereka sudah mendapatkan namun Dinan merasa insentif yang diberikan jauh dari cukup.

“CS dan satpam sama Rp150.000 sebulan. Aku kaget banget sampai aku tanya berkali-kali takut salah denger karena kita sama-sama ketutupan APD, dan jawabannya ternyata memang segitu. Astagfirullah nyesek banget hatiku dengernya," katanya.

Baca Juga: Minta Insentif Nakes Dipercepat, Mendagri: Ini Tanggung Jawab Pemda!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya