TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengakuan Eks Anggota KKB Papua, Ditipu dan Sering Kelaparan di Hutan

Kostrad: Tenius dijanjikan dapat banyak uang jika masuk KKB

Anggota KKB serahkan diri (dok. kostrad.mil)

Jakarta, IDN Times - Salah satu Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya menyerahkan diri dan kembali ke Negara Kesatuan Rebublik Indonesia.

Anggota KKB bernama Tenius Tabuni dari kelompok Rambo Lokbere Pimpinan Egianus Kogoya itu keluar karena merasa ditipu.

"Tenius Tebuni mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan KKSB karena dijanjikan kebutuhan hidupnya akan dipenuhi dan diberikan banyak uang. Namun, dia sadar telah ditipu selama menjadi anggota KKSB Militan Rambo Lokbere," ujar Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas Mobile Yonif Raider 323/BP Kostrad Mayor Inf Afriandy Bayu Laksono, S.Sos., M. I. Pol, dalam siaran tertulis, Minggu (4/10/2020).

1. Anggota KKB sering merasakan kelaparan

Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Afriandy menuturkan selama menjadi anggota Kelompok KKB, Tenius juga sering merasakan kelaparan di dalam hutan.

"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik ditambah KKSB tidak solid selalu terpecah-pecah dan bergerak masing-masing," ungkapnya

2. Tenius merasa melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani

Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Selain itu, Tenius Tabuni mengakui selama bergabung pada Kelompok Rambo Lokbere dia merasakan konflik batin dan bertentangan dengan hati nuraninya.

“Kerap kali memeras dan mengancam masyarakat serta menyakiti bahkan membunuh masyarakat yang tidak mau membantu,” ungkapnya.

4. Tenius ingin hidup normal

Polri dan TNI lakukan olah TKP di Intan Jaya Papua (ANTARA/Humas Polda Papua)

Afriandy menerangkan Tenius mengakui pernah terlibat penghadangan dan kontak tembak di wilayah Habema sekitar 2017.

"Setelah mengucapkan ikrar, dia mengaku ingin hidup normal serta merasa aman dan nyaman kembali seperti masyarakat umum lainnya. Yang bersangkutan juga mengaku bergabung karena terpaksa," imbuhnya.

Baca Juga: Polri Catat 46 Kekerasan yang Dilakukan KKB di Papua Sepanjang 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya