Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Harmonisasi kehidupan antar umat beragama terlihat mengakar kuat dalam masyarakat Kampung Sawah di kawasan Jatimurni, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.
Letak Masjid Agung Al Jauhar Yasfi yang berdampingan dengan Gereja Kristen Pasundan dan Gereja Katolik Servatius menjadi cermin nyata kerukunan di Kampung Sawah.
1. Perayaan Natal tahun ini lebih nyaman
Gereja Katholik Santo Servatius, Kampung Sawah (IDN Times/Dini Suciatiningrum) Tokoh masyarakat Katolik R. Jacob Napiun (63), mengatakan perayaan Hari Raya Natal tahun ini lebih aman dan nyaman dibanding dengan tahun sebelumnya. Dia mengungkapkan Hari Raya Natal tahun-tahun sebelumnya banyak isu dan kejadian yang bisa memecah belah persatuan warga.
"Perayaan Natal sangat kondusif dan tidak ada isu yang mencemaskan juga kegelisahan sehingga tidak perlu ada pemeriksaan dengan metal detektor, meski ada tapi ini jadi langkah yang diambil masing-masing gereja," jelasnya.
2. Pesan Natal di Kampung sawah: Hiduplah bagi sahabat semua orang
Tokoh masyarakat Katolik Kampung Sawah R. Jacob Napiun (63) )IDN Times/Dini Suciatiningrum) Dia berharap, sesuai tema Natal tahun ini yakni hiduplah bagi sahabat semua orang, nantinya semua orang bisa bersahabat tanpa melihat suku, agama dan ras.
"Mudah mudahan momen lain menjadikan kita sahabat, dari sahabat menjadi persaudaran," harapnya
3. Membudayakan semangat gotong royong
Gereja Kristen Pasundan Kampung sawah IDN Times/Dini Suciatiningrum Jacob menambahkan bentuk toleransi Kampung Sawah contohnya saat perayaan Natal kemarin umat Muslim ikut mengamankan jalannya ibadah umat Kristen dan Katolik. Lahan masjid juga dibuka untuk dijadikan tempat parkir bagi jemaah gereja.
Hal yang sama dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri, umat nonmuslim ikut membantu mengamankan jalannya ibadah Salat Ied.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Umat Kristiani dan Katolik datang lebih pagi untuk membantu mempersiapkan salat Ied dan mengamankan ibadah umat Muslim. Ini sudah turun-temurun tanpa diperintah," kisah dia.
Tidak hanya hari raya, kerukunan juga terlihat dalam sehari-hari, contohnya saat Minggu pagi selalu ada pelaksanaan ibadah yang bersamaan di Gereja Katolik Servatius, Gereja Kristen Pasundan, dan pengajian di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi.
"Saat pengajian berlangsung, pengeras suara luar masjid dimatikan dan mereka pakai speaker di dalam, jadi umat Kristen dan Katolik bisa beribadah dengan tenang," ujar Jacob.
4. 'Kalau misalnya ada yang merendahkan, menghina, menyinggung orang Kristen di kampung kami, saya sendiri yang akan berhadapan."
IDN Times/Dini suciatiningrum Tokoh masyarakat Islam di Kampung Sawah, Rahmaddin Afif (73), masyarakat Kampung Sawah rutin mengadakan pertemuan antar tokoh lintas agama. Dalam pertemuan itu, tidak dibahas sama sekali mengenai persoalan agama, melainkan seputar sosial atau budaya di masyarakat.
"Jika dibutuhkan tenaga, pikiran, dana kami siap. Kalau misalnya ada yang merendahkan, menghina, menyinggung orang Kristen di kampung kami, saya sendiri yang akan berhadapan. Hidup ini harus rukun, harus damai, musuhan itu gak ada untungnya," terang Rachmadin.
Baca Juga: Penuh Makna, 7 Rekomendasi Kado Natal yang Tepat untuk Orang Introver