TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Mantan Napi Terorisme Ngaji Bareng Gus Baha di Rembang

Mantan napi terorisme diharapkan berwawasan luas

Ilustrasi salah berjemaah di masjid (IDN Times/Saifullah)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 90 mantan napi terorisme yang tergabung dalam Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) mengikuti ngaji bareng bersama KH Ahmad Bahauddin Nursalim, di Pesantren Tahfidzul Al-Qur’an Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Kegiatan yang bertajuk ‘Hijrah untuk Negeri’ ini diselenggarakan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Para mantan napiter diangkut menggunakan dua bus berasal dari Jawa Timur, Poso Sulawesi Tengah, Medan Sumatra Utara, dan Aceh.

Baca Juga: Napiter Kelompok Teroris Poso Lepas Baiat, Kembali Setia ke NKRI

1. Napi ngaji agar berpandangan luas

Ilustrasi pondok pesantren (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir laman resmi NU, Kepala Densus (Kadensus) 88 Anterior Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk bersilaturahim ke para kiai yang mempunyai pandangan luas terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Selain itu, diharapkan bisa terus membangun silaturahim bersama. Ke depan akan ada lebih banyak lagi eks napiter yang akan dibawa ke sini untuk kembali ngaji bareng Gus Baha,” katanya.

2. Gus Baha punya ilmu yang sangat luar biasa

ilustrasi mendengar ceramah agama (pexels.com/id-id/vijarindo)

Jenderal Bintang Dua itu menambahkan, alasan lain mengajak eks napi terorisme untuk berkunjung ke tempat tinggal Gus Baha yang ada di Rembang, Jawa Tengah, yakni untuk membuat mereka menjadi lebih lembut. 

“Kita kenal seorang Gus Baha yang punya ilmu sangat luar biasa, sangat lembut, saya berharap saudara-saudara yang saya bawa ke sini akan mendapatkan suatu tausyiah, pelajaran moral yang bisa meredakan, sehingga mereka akan lebih lembut,” imbuhnya.

3. Mantan teroris ingatkan masyarakat agar tak coba-coba masuk paham radikal

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Koordinator lapangan (Korlap) Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) Sofwan Tsauri, yang juga mantan napi teroris, mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak coba-coba mengikuti paham radikal yang berujung tindak pidana teror.

“Sekali terpengaruh maka akan sulit lepas, akan susah taubatnya, karena akan terus di-bully, diintimidasi, dituding jadi antek-antek, dan tidak mustahil adanya ancaman-ancaman pembunuhan dari kelompok lama. Makanya nggak usah dekat-dekat masuk begitu, biar kami saja yang pernah merasakan dan menjadi contoh,” bebernya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya