TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas COVID-19: Efikasi Vaksin Sinopharm 78,02 Persen

Indonesia masih fokus vaksinasi kelompok rentan

Vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinopharm (ANTARA FOTO/REUTERS/Sebastian Castaneda)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan, studi klinis fase ketiga Uni Emirat Arab dengan lebih dari 42 ribu dan sejumlah negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen.

"Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," ujarnya dalam dikutip laman covid.go.id, Sabtu (29/5/2021).

Baca Juga: MUI: Vaksin Sinopharm Haram, Tapi Boleh jika Darurat 

1. Vaksin Sinopharm sudah dapatkan EUA

Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. (ANTARA/HO-GT)

Wiku menjelaskan vaksin COVID-19 produksi Sinopharm telah mendapat persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara, termasuk Indonesia yang sudah mengeluarkannya sejak April 2021.

"Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021," terang Wiku.

2. Indonesia masih fokus vaksinasi kelompok rentan

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. Dok. Pertamina MOR IV Jateng-DIY.

Meski demikian, Wiku mengingatkan vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan prima dalam mencegah penularan karena seluruh jenis pengendalian COVID-19 saling melengkapi, tidak bisa berdiri sendiri, dan dijalankan dalam waktu bersamaan. 

"Indonesia saat ini masih fokus pada kelompok rentan terpapar COVID-19," terang Wiku.

3. Vaksin COVID-19 belum diuji ke anak-anak

(Ilustrasi) Seorang tenaga kesehatan antre untuk mengikuti vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk itu, Wiku mengatakan, vaksinasi terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia, sebagian merek vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.

"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," jelas Wiku.

Baca Juga: Erick Thohir: Indonesia Tambah Vaksin Sinopharm dan CanSino 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya