TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas: Vaksin Masih Efektif Tangkal Varian Baru Omicron BA.4 dan BA.5

Kemenkes catat 20 kasus subvarian BA.4 dan BA.5 

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, efektivitas vaksin yang digunakan saat ini masih mampu menangkal COVID-19 termasuk subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5.

"Saat ini ahli-ahli masih sepakat bahwa vaksin dinyatakan masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru yang ada," ujar Wiku dalam konferensi pers dipantau Youtube BNPB, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Pasien Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi 20, Jabar Terbanyak

1. Satgas berharap tidak ada lonjakan kasus

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta. Dok. ANTARA News/BNPB

Wiku berharap tidak ada lonjakan kasus meski dua subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk Indonesia. Untuk pasien yang terpapar dikatakan bakal diisolasi.

"Pada prinsipnya kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif atau sembuh," terang Wiku.

Baca Juga: Alert! Pasien COVID-19 RS Wisma Atlet Kemayoran Naik Lagi 

2. Pemerintah akan meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Selain itu, lanjut Wiku, pemerintah akan terus meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing dan melakukan studi epidemiologi sebaran varian.

"Memastikan efektifitas alat testing di pintu masuk untuk dapat mendeteksi varian baru dengan lebih baik," imbuh Wiku.

3. Kemenkes catat 20 kasus subvarian baru

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mencatat, ada 12 tambahan kasus baru BA.4 dan BA.5. Sehingga total kasus dua subvarian baru hari ini ada 20 kasus, yang terdiri 2 pasien BA.4 dan 18 pasien BA.5.

"Di Bali 4 pasien, di Jakarta 4 pasien, dan Jawa Barat 12 pasien," ujar Syahril saat dihubungi IDN Times, Selasa (14/6/2022).

Syahril menerangkan, subvarian baru ini tidak menyebabkan keparahan jika tertular, namun menyebar lebih cepat daripada varian sebelumnya.

"Jadi transmisi lebih cepat, tapi keparahannya tidak separah yang sebelumnya," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya