TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Video Tim Medis Dangdutan, Begini Penjelasan RSD Wisma Atlet

Video dangdutan viral di media sosial

Suasana RS Darurat COVID-19 di Kemayoran (Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Sebuah video acara dangdutan yang diduga digelar di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang yang diduga tenaga medis, tengah asik bergoyang tanpa ada physical distance.

Menanggapi video viral tersebut, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, angkat suara. Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh mengatakan, pihaknya tetap teguh dalam menegakkan protokol kesehatan.

"Sesuai kebijakan dan aturan pemerintah dalam penanganan COVID-19, pihak RSD Wisma Atlet tetap teguh dalam menegakkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19,” kata Saleh dalam keterangan pers tertulis, Senin (29/6).

Baca Juga: Cerita Dokter Wisma Atlet Terharu Pasien Bisa Lihat Wajahnya Tanpa APD

1. Acara dangdutan dalam rangka pamitan beberapa pejabat dan petugas medis di RSD Wisma Atlet

Tim Medis RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran (Instagram/@nandamalr)

Kakesdam Jaya Kolonel Ckm dr Stefanus Doni, yang juga bertugas sebagai koordinator tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet, mengatakan pada Sabtu malam (27/6) memang ada kegiatan bersifat internal dan sederhana di RSD Wisma Atlet.

Kegiatan tersebut dalam rangka pamitan beberapa pejabat dan petugas medis di RSD Wisma Atlet, yang telah melaksanakan tugasnya selama berbulan-bulan sejak awal RSD beroperasi.

“Beberapa pejabat dan petugas medis telah mendapat perintah untuk melaksanakan tugas di tempat yang baru, sehingga beliau pamit dengan rekan-rekannya yang masih bertugas di RSD Wisma Atlet,” kata Doni.

2. Selain petugas kesehatan, tidak ada orang lain yang diizinkan masuk

RS Darurat Wisma Atlet (Dok. Gugus Tugas COVID-19)

Menurut Doni, penyelenggaraan acara tersebut telah diatur untuk tetap memenuhi protokol kesehatan seperti pembatasan peserta, menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hingga ketentuan untuk menjaga jarak.

Ketentuan pembatasan pun, menurut Doni, juga diterapkan, dan yang bisa menghadiri acara tersebut hanya petugas kesehatan serta kehadirannya diatur secara bergantian.

"Selain petugas kesehatan, tidak ada orang lain yang diizinkan masuk. Acara itu juga hanya dilaksanakan sebentar, intinya adalah pamitan beberapa pejabat dan petugas, lalu ada sedikit hiburan musik yang kemudian langsung diakhiri," ujar dia.

Baca Juga: Cerita Dokter RS Wisma Atlet Gunakan Baju Hazmat Sobek saat Bertugas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya