TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Ini Sebaran 1.574 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia

DKI Jakarta dan Jawa Tengah sumbang kasus terbanyak

Ilustrasi pengambilan sample swab (IDN Times/Indah Permata Sari)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengumumkan, hingga Kamis (16/7/2020) terdapat penambahan kasus positif sebanyak 1.574 orang. Sehingga total menjadi 81.668 orang.

Yuri mengatakan secara kumulatif, pemerintah telah melakukan 23.947 pemeriksaan spesimen sehingga total spesimen yang diperiksa mencapai 1.146.794.

“Sementara itu jumlah pasien meninggal bertambah 76 orang sehingga tercatat sudah 3.873, sedangkan pasien sembuh bertambah 1.285 orang, sehingga total 40.345 pasien sembuh," ujar dalam channel YouTube BNPB, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Meroketnya Kasus COVID-19 di Indonesia Terjadi di Ruang Kerja

1. Enam provinsi tak ada tambahan kasus baru

Ilustrasi Rapid Test Plasma (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Yuri menambahkan hari ini 17 provinsi melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 orang. Ada enam provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.

Keenam provinsi tanpa ada tambahan kasus baru tersebut, di antaranya Bangka Belitung melaporkan tidak ada kasus baru dan 17 sembuh, Jambi tidak ada kasus baru dan tidak ada yang sembuh, Kalimantan Utara tidak ada kasus baru dan penambahan satu sembuh dan Kepulauan Riau tidak ada kasus baru dan melaporkan enam sembuh.

Kemudian, Jambi, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur juga melaporkan tidak ada kasus baru serta tidak ada yang dilaporkan kasus sembuh.

2. Waspada kelompok konfirmasi positif tanpa gejala

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan rapid tes buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Yurianto mengatakan sudah ada 461 kabupaten dan kota yang terdampak di 34 provinsi. Jumlah ini meningkat dua daerah dari hari sebelumnya.

Yuri mengatakan kasus yang diperoleh akhir-akhir ini cukup signifikan, terutama pada kelompok konfirmasi positif tanpa gejala. Hal itu dimaknai bahwa bisa menurunkan angka hunian rumah sakit serta berkontribusi terhadap penurunan kasus meninggal.

"Namun ini juga menjadi kewaspadaan kita bahwa mereka harus melaksanakan isolasi dengan ketat, kalau tidak akan menjadi sumber penularan di tengah-tengah kita," ujarnya.

Baca Juga: [UPDATE] Tambah 1.574, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 81.668 Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya