TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, Kenali 2 Gangguan Pencernaan yang Berisiko di Usia Muda

Kanker usus dan batu empedu sering tidak disadari 

Seorang anak penyintas kanker ikut dalam pawai becak dalam peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) di Medan, Minggu (16/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Wifanto Saditya Jeo, mengungkapkan kanker usus besar sering tidak menimbulkan gejala di awal. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya kanker usus besar perlu diketahui sejak dini agar dapat dicegah serta ditangani dengan cepat dan tepat.

“Kanker ini berisiko terjadi pada segala usia, baik kelompok muda maupun tua serta bisa menyerang pria dan wanita. Pada kelompok usia muda, biasanya disertai gejala yang lebih buruk,” jelas Wifanto dalam siaran tertulis pada pembukaan Siloam Digestive Center virtual, Sabtu (23/10/2021).

Baca Juga: 8 Gejala Kanker Usus Besar yang Mulai Menyerang Para Millennial

1. Gejala awal kanker usus muncul benjolan kecil

Pembukaan Siloam Digestive Center virtual, Sabtu (23/10/2021)/dok

Wifanto menerangkan gejala awal kemunculan kanker usus besar ditandai dengan adanya benjolan kecil jinak berupa polip. Dalam perkembangannya, kata dia, benjolan tersebut dapat bertransformasi menjadi ganas.

"Gejala lain yang dapat dialami antara lain gangguan buang air besar (BAB) yang mengeluarkan darah, sembelit, atau diare tanpa sebab yang jelas. Selain itu, sering kali juga diikuti dengan rasa sakit pada perut, mudah lelah dan menurunnya berat badan," paparnya.

2. Gangguan pencernaan dapat terjadi pada siapa saja

ilustrasi sakit perut dan perut kembung (medicalnewstoday.com)

Dia menegaskan gangguan pencernaan dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Sehingga, Wifanto mengingatkan sangat penting memiliki pola hidup sehat agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.

"Pola hidup sehat yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit saluran cerna antara lain mengonsumsi makanan bernutrisi atau berserat, kurangi makan daging merah atau olahan, rajin berolahraga, tidak merokok, hindari minuman beralkohol, serta lakukan skrining secara rutin," imbuhnya.

3. Penyakit batu empedu kerap tidak disadari

theconversation.com

Gangguan saluran pencernaan lain yang kerap ditemukan namun sering tidak disadari yakni penyakit batu empedu. Penyakit batu empedu atau cholelithiasis menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut mendadak akibat adanya batu di dalam kantong empedu.

"Kantong empedu merupakan organ dalam di sisi kanan perut tepat berada di bawah hati. Kantong tersebut memiliki fungsi untuk menyimpan cairan empedu yang nantinya akan dilepas ke usus kecil dan membantu proses pencernaan," ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Hardianto Setiawan.

Baca Juga: 5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu Tahu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya