Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah persoalan masih dihadapi perempuan Indonesia. Dari mulai kekerasan, pelecehan seksual, kesetaraan, hingga kebebasan berserikat dan berorganisasi.
Komnas Perempuan, misalnya, mencatat terdapat sekurangnya 348.446 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2017. Angka ini naik sekitar 25 persen bila dibandingkan dengan 2016 yang hanya sebesar 259.150 kasus.
Ironisnya, tingkat kekerasan terhadap perempuan justru lebih sering terjadi di Jakarta. Hal ini bisa dilihat dalam catatan tahunan yang dirilis Komnas Perempuan.
Dalam catatan tahunan tersebut tercatat ada 1.999 kasus kekerasan terhadap perempuan di Jakarta sepanjang 2017. Angka ini lebih tinggi dari Jawa Timur (1.536 kasus), Jawa Barat (1.460 kasus), dan Jawa Tengah (1.191 kasus).
Baca juga: Miris! Jakarta Mendominasi Kekerasan pada Perempuan di Indonesia
Masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan inilah yang antara lain akan disuarakan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, Kamis (8/3).
Selain kekerasan terhadap perempuan, isu lain yang akan diangkat dalam peringatan Hari Perempuan Internasional adalah pelecehan seksual, kesetaraan gender, dan sejumlah isu lain.
Isu-isu tersebut akan disuarakan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang akan digelar dalam acara bertajuk 'Parade Juang Perempuan Indonesia'.
Acara ini akan digelar di depan Gedung DPR pada pukul 09.00 WIB. Dari sana, peserta akan bergerak ke Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak kemudian dilanjutkan dengan acara Aksi Kamisan di depan Istana Negara.
Seperti apa jalannya acara tersebut? Yuk, ikuti laporan reporter kami Margith Juaita Damanik dan Teatrika Handiko Putri di laman ini..
1. Di Istana Negara, peserta aksi Kamisan sudah menunggu
IDN Times/Margith Juita Damanik Peserta Aksi Kamisan menyambut masa aksi Parade Juang Perempuan di depan Istana Negara. Mereka mengenakan baju hitam dan payung hitam. Hari ini mereka juga memukul kentongan bambu, menyuarakan Indonesia yang darurat kekerasan dan diskriminasi perempuan.
2. Peserta Parade Juang Perempuan Indonesia bergerak menuju Istana Negara
IDN Times/Margith Juita Damanik Dari Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, para peserta Parade Juang Perempuan Indonesia bergerak ke Istana Negara. Di Istana Negara mereka akan bergabung dengan peserta acara Kamisan.
3. Peserta aksi bergerak ke Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
IDN Times/Margith Juita Damanik Para peserta aksi Parade Juang Perempuan mulai bergerak dari depan Gedung DPR menuju Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada pukul 12.00 WIB.
Mereka beriringan dengan menggunakan sepeda motor. Dari Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, rencananya aksi akan dilanjutkan ke depan Istana Negara.
4. Para peserta Parade Juang Perempuan merasa tak merasa diwakili wakil rakyat
IDN Times/Margith Juita Damanik Para peserta menggelar aksi di luar gedung DPR karena selama ini mereka merasa tidak terwakili oleh wakil rakyat yang duduk di dalam gedung parlemen. Karena itu, sebelum menuju Istana Negera, mereka menyempatkan diri menggelar aksi di depan Gedung DPR.
Baca juga: Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di Dunia
5. Perdagangan perempuan menjadi salah satu isu yang disuarakan
IDN Times/Margith Juita Damanik Salah satu isu yang diusung para peserta aksi ini adalah perdagangan perempuan. Saat ini, perdagangan perempuan memang masih marak.
Unwomen.org mencatat sekitar 51 persen atau lebih dari setengah korban perdagangan manusia di dunia adalah perempuan. Yang mengerikan adalah, dari 51 persen itu, 71 persen korban masih anak-anak dan hampir tiga dari empat korban perdagangan manusia adalah anak perempuan.
6. Perempuan nelayan pun ikut meramaikan Parade Juang Perempuan Indonesia
IDN Times/Margith Juita Damanik Perempuan yang datang ke acara Parade Juang Perempuan Indonesia ini datang dari beragam latar belakang, termasuk dari kalangan nelayan. Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) adalah salah satunya.
Mereka antara lain mengeluhkan keberadaan tambang di pesisir yang membuat hidup mereka sulit. Selain itu mereka juga menolak reklamasi pantai melalui sebuah poster bertuliskan "Masyarakat Butuh laut, Bukan Reklamasi".
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
7. Ada peserta aksi yang menuntut cuti haid dua hari
IDN Times/Margith Juita Damanik Di antara sejumlah tuntutan yang diusung peserta Parade Juang Perempuan Indonesia, ada tuntutan meminta jatah cuti haid selama dua hari. Tuntutan ini disuarakan oleh Serikat Buruh Kerakyatan (Serbuk).
8. Peserta Parade Juang Perempuan Indonesia mulai menyesaki halaman depan Gedung DPR
IDN Times/Teatrika Handiko Putri Saat ini para peserta Parade Juang Perempuan sudah mulai berdatangan ke depan Gedung DPR. Mereka membawa berbagai poster berisi kalimat tuntutan dan berorasi di atas mobil komando.
9. Mobil komando tiba di depan Gedung DPR, orasi siap dimulai
IDN Times/Teatrika Handiko Putri Mobil komando tiba di depan Gedung DPR sekitar pukul 10.25 WIB. Mobil ini dilengkapi dengan pengeras suara. Sehingga peserta yang ingin berorasi bisa menggunakan mobil ini untuk menyuarakan tuntutan mereka.
10. Ada peserta aksi yang datang dari Samarinda, lho!
IDN Times/Margith Juita Damanik Peserta aksi Parade Juang Perempuan ini tak hanya datang dari Jakarta dan sekitarnya, lho. Tapi ada juga yang sengaja datang dari Samarinda, yakni Putri.
"Perempuan selalu dipersalahkan. Perempuan selalu disuruh. Perempuan selalu didiskriminasikan. Perempuan semakin diatur ruang hidupnya," kata Putri saat berorasi di depan Gedung DPR.
11. Peserta aksi menyanyikan lagu tentang penindasan
IDN Times/Margith Juita Damanik Selain membawa sejumlah poster berisi berbagai tuntutan, para peserta aksi Parade Juang Perempuan Indonesia juga menyanyikan lagu tentang penindasan. Berikut lirik lagunya: "Di sini ditindas, di sana ditindas, di mana mana kita ditindas. Di kota ditindas, di desa ditindas, di mana mana kita ditindas. Ayo lawan kawan-kawan, ayo lawan kawan-kawan, ayo lawan kawan-kawan, ayo lawan!"
12. Peserta aksi mulai berdatangan ke Gedung DPR
IDN Times/Teatrika Handiko Putri Pada pukul 10.00 WIB, para peserta mulai berdatangan ke depan Gedung DPR. Mereka membawa beragam poster. Salah satu poster yang dibawa berisi tuntutan akan kesetaraan gender dan tolak RKUHP ngawur.
13. Untuk menjaga keamanan, satu kompi petugas diterjunkan
IDN Times/Margith Juita Damanik Aparat yang diterjunkan untuk menjaga keamanan aksi ini mencapai 90 personel. Mereka mulai berjaga sejak pagi. Bahkan ada di antara petugas yang berbaur dengan peserta aksi. Ada juga di antara petugas yang berfoto bersama peserta.
Baca juga: Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di Dunia