Antisipasi Krisis Pangan, Guru Besar IPB Dukung Langkah Kementan
Menjaga ketersediaan 11 komoditas bahan pokok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Guru Besar FEM Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan. Upaya itu terlihat dari keseriusan menjaga 11 komoditas bahan pokok di sepanjang darurat Covid-19, bulan puasa bahkan hingga Lebaran 2020 mendatang.
“Saya sangat setuju dengan langkah-langkah Pak Menteri dalam mengalihkan komoditas dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Saya kira langkah ini sudah on the track, terutama dalam menjaga krisis pangan,” ujar Firdaus pada sesi sharing session melalui video teleconference, Selasa (5/5).
1. Firdaus: Jangan mencap kalau saat ini kita sedang mengalami defisit
Menurut Firdaus, persoalan pangan adalah persoalan semua orang yang harus menjadi perhatian bersama. Apalagi, pangan adalah kebutuhan utama yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
“Karena itu, saya menilai tugas Kementan tidaklah mudah karena selalu menyangkut kebutuhan perut. Makanya, semua pihak wajib mendukung segala langkah Kementan. Kemudian juga soal defisit. Bagi saya terminologinya ada dua. Pertama defisit itu terjadi hanya di beberapa wilayah saja. Dan kedua pada bagian pangan apa yang terjadi defisit. Jadi kita tidak boleh langsung mencap kalau saat ini kita sedang mengalami defisit,” katanya.