Lewat PAUD Holistik Integratif, Kemdikbud akan Tekan Angka Stunting
Mendikbud berharap SDM RI maju melalui program itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Presiden Joko Widodo memberikan persyaratan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim untuk menurunkan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh menjadi 14 persen pada 2024. Untuk itu, bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), stunting salah satu program utama jenjang pendidikan usia dini (PAUD) melalui terciptanya PAUD Holistik Integratif.
Dengan kejadian-kejadian stunting mulai dari PAUD, Mendikbud berharap sumber daya manusia (SDM) di Indonesia semakin maju. Mendikbud pun mengatakan, usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak sehingga investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi.
“PAUD merupakan kunci dari SDM sepanjang hayat. Tumbuh kembang anak menentukan kehidupan mereka selanjutnya," ujar Mendikbud saat membuka webinar dengan tema Komitmen Konvergensi Cegah Stunting melalui Peningkatan Layanan PAUD melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, di Jakarta, Rabu (23/09).
1. Masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan dan gizi buruk
Masih tingginya prevelensi stunting di Indonesia, kata Mendikbud, menjadi keprihatinan bersama sehingga masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan dan gizi buruk, melainkan juga masalah kemanusiaan yang membutuhkan komitmen dari seluruh pihak.
Kemendikbud sendiri akan meningkatkan pengetahuan kepada orangtua yang berkaitan dengan pemberian gizi serta pola asuh anak usia dini. Selain itu, upaya-upaya lain yang dilakukan Kemendikbud adalah peningkatan kompetensi guru PAUD.
“Tenaga pendidik PAUD harus sensitif gizi. Selain itu, harus mampu mendorong stimulasi, baik yang terkait dengan pola makan, pola asuh,maupun santitasi," ujar Mendikbud.