TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah 2 Nelayan Asal Indonesia yang Lolos dari Perbudakan Kapal di Hawaii!

Mereka disiksa...

Eric Risberg/AP via foxnews.com

Pada 2009, Abdul Fatah and Sorihin, nelayan asal Indonesia dijanjikan pekerjaan yang layak di Hawaii. Abdul dan Sorihin pun menuju Amerika dengan penuh kebahagiaan untuk gaji yang lebih baik meski tetap jadi nelayan. Mereka dijanjikan gaji 350 Dollar Amerika atau setara 4,5 juta rupiah per bulan.

Akan tetapi, gaji besar itu tak hanya hanya kedok untuk menjadikan keduanya sebagai 'babu' di kapal Sea Queen II. Dalam sebuah informasi yang diperoleh Fox news dari AP, pemilik kapal adalah pria bernama Thoai Nguyen. Thoai sendiri merupakan kapten Sea Queen II yang merupakan kapal yang berasal dari Honolulu, Hawaii. Kapal Sea Queen II diperuntukan untuk menangkap ikan tuna dan ikan todak.

Thoai dan tiga keponakannya menyiksa Abdul dan Sorihin yang harus bekerja 20 jam per hari tanpa istirahat makan siang. Ya, keduanya tertipu dan terjerat dalam perbudakan kapal.

Baca Juga: 7 Wisata Ekstrim yang Harus Kamu Coba Minimal Sekali Seumur Hidup

Atas hal ini, usai ketidaknyamanan dan ketakutan ini, akhirnya keduanya putuskan untuk kabur.

Abdul dan Sorihin juga tidak dipedulikan oleh kapten kapal.

skyhdwallpaper.com

Suatu hari, pundak Sorihin retak usai kabel mesin derek kapal menghantam badannya. Karena hal tersebut, Sorihin justru hanya diberi waktu istirahat dua jam. Selain itu, seekor ikan todak pun melukai wajah Sorihin ketika ditarik dari perairan.

Selain itu, kapten pun melakukan tindak kekerasan verbal dan tidak memberikan perlengkapan yang lengkap bagi keduanya. Selain itu, keduanya juga tidak mendapat asuransi kesehatan dari pemilik kapal seperti yang dijanjikan. Menurut Sorihin nyawanya tidak akan bertahan lama di kapal tersebut.

Mereka bekerja dari 20 jam dan makan satu kali sehari. Mereka hanya mendapat satu jam waktu untuk istirahat. Setelah itu, mereka pun berlayar dan menangkap ikan lagi. Setelah itu, keponakan kapten pun bergabung dalam pelayaran mereka.

Eric Risberg/AP via foxnews.com

Tiga keponakan itu juga tidak jauh beda. Salah satunya biasa menendang kepala Abdul untuk membangunkannya. Mereka tidak pernah merasa aman ketika bekerja di kapal. Mereka pun sempat meminta untuk berhenti. Namun, kapten kapal mengatakan kalau mereka harus mengganti rugi 6.000 Dollar Amerika atau setara 78,7 juta rupiah untuk biaya perekrutan keduanya.

Baca Juga: Nelayan Ini Ternyata Menyimpan 100 Juta Dolar Amerika di Bawah Tempat Tidurnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya