Mudik 2016: Gejolak Tol Brexit dan Menurunnya Angka Kecelakaan
Macet Brexit salah pemerintah atau pemudik?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Arus mudik masyarakat di pulau Jawa sudah mulai terasa sejak H-3 pada Minggu (3/7). Puncaknya adalah pada hari Senin (4/7) dan Selasa (5/7) yang mana membuat berbagai arus tol maupun jalur mudik dipadati oleh masyarakat yang pulang kampung. Salah satu tol yang dijadikan sorotan adalah Tol Brebes Timur, atau sekarang disebut Brebes Timur Exit (Brexit).
Brexit menjadi alternatif baru yang diresmikan Presiden Jokowi Juni silam. Brexit diperuntukan untuk pemudik jalur Jakarta-Brebes, ataupun yang melewati wilayah tersebut untuk menuju lokasi lain. Akan tetapi, nampaknya Brexit justru jadi masalah baru. Pada H-2 Lebaran kemarin, kemacetan di pintu Brexit meningkat dan menyebabkan panjangnya antrian yang mencapai lebih dari 18 km.
Seperti dikutip dari kompas.com, Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Benyamin mengatakan masalah utama ada pada tol Brexit karena disitulah pemudik harus membayar tiket tol. Benyamin menjelaskan hanya ada tiga gerbang tol dari Jakarta yang perlu adanya transaksi, yakni gerbang Cikarang Utama (ambil tiket), lalu Palimanan (membayar) dan membayar lagi di Brexit.
Menurut Benyamin, masalahnya adalah penumpukan di Brexit akibat loket pembayaran yang hanya tersedia tiga buah. Maka, tak heran hal tersebut membuat terjadinya kemacetan. Benyamin mengibaratkan bahwa jalur tol dari Jakarta ke Brexit semakin menyempit.
Baca Juga: Kena Macet Pas Nyetir? Ada 11 Hal Gokil yang Bisa Bikin Kamu Tetap Happy
Volume kendaraan yang lewati Brexit tidak terantisipasi.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Hemi Pamuraharjo, tercatat lebih dari 2,7 juta masyarakat jadi pemudik tahun ini. Angka tersebut naik lebih dari 37 persen dibandingkan periode 2015 silam, yakni 1,9 juta pemudik. Hal serupa diungkapkan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, dirinya mengaku bahwa akan mengkaji jalur keluar Brexit yang dekat pasart sehingga jalanan semakin sempit.
Kemudian, Jonan menambahkan kalau jelang Lebaran justru Brexit semakin diserbu oleh pemudik. Volume kendaraan yang besar juga jadi masalah yang belum teratasi. Jonan juga akui volume kendaraan bertambah lima kali lipat dari tahun lalu.
Sementara itu Jokowi sendiri menanggapi kritik terhadap solusi tol Brexit-nya yang dianggap tidak berhasil. Jokowi menganggap penyebab kemacetan di ruas tol tersebut adalah karena belum terhubungnya ruas jalan tol Pejagan-Pemalang dengan ujung tol Brexit.
Menurut Jokowi, apabila semua arus jalan tol tersambung, mulai dari Batang-Semarang, kemudian ke Solo, lalu menuju Ngawi dan Kertosono, diperkirakan tidak akan ada kemacetan parah lagi.
Editor’s picks
Baca Juga: Mengapa Orang Indonesia Lebih Senang Pakai Motor? Ternyata Ini Rahasianya!