TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

#NyalaUntukYuyun: Menyalahkan Korban Tanpa Melihat 'Nafsu' Pelaku

Kita harus membicarakan Yuyun!

Sumber Gambar: twitter.com/INDONESIAinLOVE

Desa Kasie di Bengkulu menyimpan cerita pilu. Seorang gadis berusia 14 tahun diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang pemuda. Seperti dikutip dari BBC Indonesia, gadis bernama Yuyun tersebut diperkosa saat perjalanan pulang dari sekolahnya.

Yuyun masih SMP.

Sumber Gambar: metroasahan.com

Yuyun berpakaian lengkap siswi SMP, seperti seorang remaja putri pada umumnya. Sabtu, 2 April 2016 silam, Yuyun pulang sekolah dan melewati tempat nongkrong 14 pemuda yang sedang mabuk-mabukan. Setelah melewati mereka, Yuyun dikejar dan dicegat oleh salah satu pemuda mabuk itu.

Setelah itu, dirinya diseret ke perkebunan dan diperkosa secara bergilir dengan masing-masing melakukannya dua kali. Bahkan ketika korban sudah meninggal, pelaku masih melampiaskan nafsu mereka.

Baca Juga: Gadis Kecil di India Diperkosa dengan Batang Besi, Kemanusiaan Dipertanyakan

Tidak mendapat perhatian.

Sumber Gambar: klikkabar.com

Tidak ada yang tahu kejadian biadab ini hingga sekelompok orang mulai menyebarkan informasi melalui twitter dengan tagar #NyalaUntukYuyun sebagai bentuk solidaritas. Lokasi yang jauh dari 'perhatian' Ibu Kota dipercaya jadi salah satu alasan kenapa kasus ini tidak dibahas secara luas.

Setelah tagar itu membludak, kita baru aware dengan apa yang terjadi. Sayangnya, saling menyalahkan pun terjadi.

Tabiat buruk Indonesia: Selalu menyalahkan korban...

Sumber Gambar: sayangi.com

Orang-orang saling menyalahkan, antara korban yang dianggap terlalu 'terbuka' dan memang nafsu bejat sang pelaku yang tidak pernah mau disalahkan. Menurut Direktur Kampanye kelompok penyintas kekerasan seksual Lentera Indonesia, Sophia Hage, stigma yang masih membenak di kepala orang Indonesia soal kasus pemerkosaan adalah kesalahan terletak pada cara korban berpakaian.

Menyalahkan korban ini disebut Sophia sebagai victim blaming yang membuat perempuan enggan melaporkan kejadian ini.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia di Australia Divonis Penjara Karena Kasus Pemerkosaan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya