Kemendikbudristek Buka Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan 2023
Kembali dibuka dan disambut baik industri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi kembali selenggarakan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) tahun 2023. Penyelenggaraan kembali program ini tidak lepas dari keberhasilan pelaksanaan program serupa pada tahun 2022.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati mengatakan sebanyak 373 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat besar dari program SMK PK SPD 2022. “Manfaatnya banyak, mulai dari sisi kurikulum yang semakin selaras dengan industri, teaching factory yang sudah berorientasi produk, guru yang semakin banyak tersertifikasi, dan sebagainya,” ujar Dirjen Kiki saat dihubungi di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Selasa (6/12).
1. Berhasil raih dukungan positif
Tidak hanya itu, lanjut Kiki, program SMK PK SPD 2022 juga berhasil meraih dukungan positif dari industri yang dibuktikan dengan tingginya minat industri untuk terlibat dalam skema pemadanan dukungan.
“Program SMK PK SPD 2022 berhasil meraih dukungan dari 349 industri dengan total komitmen investasi dari industri sebesar Rp439,25 miliar. Investasi tersebut ditujukan bagi 373 SMK atau rata-rata sekitar Rp1,18 miliar per sekolah,” terang Kiki.
Bentuk komitmen industri tersebut berupa penguatan sarana dan prasarana pembelajaran sebesar Rp173 miliar, praktik kerja lapangan sebesar Rp59 miliar, pelatihan dan sertifikasi guru sebesar Rp53 miliar, pengembangan teaching factory sebesar Rp52 miliar, praktisi mengajar (guru tamu) sebesar Rp30,3 miliar, penyelarasan kurikulum sebesar Rp16 miliar, dan bentuk lainnya sebesar Rp56,23 miliar.
Sebagai informasi, program SMK PK SPD merupakan mekanisme pengembangan SMK Pusat Keunggulan yang berbasis kemitraan dan penyelarasan dengan partisipasi dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang didukung oleh pendanaan dari APBN dan investasi DUDI. Kemendikbudristek akan memadankan investasi dari industri 1:1, di mana plafon pendanaan maksimal yang diberikan pemerintah adalah Rp3 miliar. “Melalui program SMK PK SPD diharapkan akan terjalin kemitraan yang lebih terukur antara DUDI dengan SMK,” ujar Dirjen Kiki.