TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Sekolah akan Menjadi Kunci pada Program Sekolah Penggerak

Menjadi penggerak bagi para guru-guru nantinya

Web Sekolah Penggerak

Jakarta, IDN Times -- Kemendikbudristek telah mencanangkan pendaftaran Program Sekolah Penggerak untuk angkatan ke-2. Di program angkatan kedua untuk tahun 2022 ini, diharapkan dapat mencapai 10.000 sekolah penggerak yang tersebar di 250 kabupaten dan kota.

Agar berjalan sukses, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Jumeri, STP. M.Si mengatakan bahwa seleksi kepala sekolah akan menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah masing-masing.

1. Perlu diadakan seleksi kepala sekolah dari satuan pendidikan di wilayah masing-masing

Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Untuk itu, perlu diadakan seleksi kepala sekolah dari satuan pendidikan di wilayah masing-masing. Sekolah negeri maupun swasta diminta segera mendaftarkan diri pada program sekolah penggerak angkatan kedua.

Dr. Praptono Direktur Pendidikan Profesi dan pembinaan Guru Dirjen GTK menambahkan, mekanisme seleksi kepala sekolah calon sekolah penggerak. Pertama, menentukan daerah sasaran. Sampai saat ini sudah dilakukan pada 250 kabupaten kota dari 34 provinsi. Lalu akan ada pembuatan nota kesepakatan antara Kemendikbud Ristek dan Pemda.

2. Akan ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui calon kepala sekolah

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Setelah proses registrasi, Praptono menyebut ada seleksi yang harus diikuti para calon kepala sekolah yang mendaftar. Pemerintah pusat sudah menyiapkan asesor-asesor yang sudah dilatih dan tersertifikasi. Bagi peserta yang lolos seleksi tahap 1 kemudian mengikuti seleksi tahap 2 dengan mengikuti simulasi mengajar dan wawancara. Selanjutnya pleno kelulusan.

“Setelah itu pengumuman dan penetapan sebagai pelaksana program sekolah penggerak oleh Kemendikbud Ristek dan Pemda. Yang terakhir adalah pelaksanaan program sekolah penggerak,” tuturnya.

Praptono juga menyampaikan, pihak dinas harus mengumpulkan para kepala sekolah baik negeri maupun swasta, baik PNS maupun non-pns untuk menyosialisasikan.

“Semakin banyak yang mendaftar tentu akan semakin bagus. Karena dengan banyaknya calon kepala sekolah menggerakkan maka akan lebih mudah memilih calon kepala sekolah yang terbaik,” imbuh Praptono.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya