TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berani Beda! Nasabah PNM Mekaar Ini Jual Kudapan Kulit Semangka

Tak disangka, ide uniknya justru menjadi daya tarik

Sri punya cara lain untuk berdagang kudapan berkat inovasi yang diupayakannya beberapa tahun belakangan ini. Mengubah bagian buah yang tadinya tidak bisa dikonsumsi menjadi keripik yang digemari banyak orang. (Dok. PNM)

Jakarta, IDN Times -- Sri Rejeki ternyata betul membawa Rezeki. Sudah ada 14,6 juta nasabah PNM dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai bentuk klasterisasi UMKM. Kudapan menjadi salah satu dagangan yang digemari pelaku UMKM karena mudah dan variasinya banyak.

Uniknya, Sri punya cara lain untuk berdagang kudapan berkat inovasi yang diupayakannya beberapa tahun belakangan ini. Mengubah bagian buah yang tadinya tidak bisa dikonsumsi menjadi keripik yang digemari banyak orang.

Baca Juga: Berlangsung Meriah, Insan PNM Kompak Jalan Sehat Menyambut PNM ke 24

1. Berawal dari rasa prihatin Sri melihat petani di kampungnya

Ilustrasi kulit semangka (sehatq.com)

Berawal dari rasa prihatin Sri melihat petani di kampungnya. Buah semangka yang kulitnya masih bagus ternyata dibuang karena dagingnya yang setengah busuk. Sri cukup penasaran dan mulai bereksperimen dengan kulit semangka.

Sempat mengalami kegagalan, akhirnya kudapan tersebut sukses dijualnya dengan kualitas yang diinginkan.

“Akhirnya saya jual dengan kualitas yang sekarang. Renyahnya sudah bisa bertahan sampai dengan empat bulan,” ujar Sri bangga.

2. Orang terdekat Sri sempat memandang sebelah mata usahanya

Ilustrasi kripik kulit semangka (mesinvacuumfrying.id)

Keripik Kulit Semangka menjadi perbincangan di tengah pelanggan Sri dan di lingkungannya. Ada yang berpendapat rasanya seperti kudapan usus ayam. Setelah beberapa inovasi yang dicobanya, Keripik Kulit Semangka akhirnya muncul dengan berbagai varian, seperti balado, jagung, manis, dan keju.

“Yang paling digemari itu rasa balado dan original. Kata ibu-ibu tetangga kalau original enaknya dimakan pakai nasi kalau enggak ada lauk,” kata Sri sambil tertawa kecil.

Kegigihan dan kepercayaan dirinya dalam menjual produk ini tidak mudah. Berawal dari munculnya kritik dari orang-orang di sekitarnya yang menganggap kulit semangka tidak umum untuk dijadikan kudapan enak.

Kerabat bahkan suami Sri juga sempat skeptis dengan langkahnya membesarkan usahanya dengan bergabung ke PNM Mekaar. Tidak ada yang dapat menjamin bahwa keripik ini akan laris seperti keripik yang sudah biasa diperjual belikan.

Baca Juga: Siapkan Akses Perumahan Layak Bagi Nasabah, PNM Gelar Audiensi Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya