TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PGE Siap Tambah Kapasitas PLTP di Sumsel 55MW

Langkah nyata dukung net zero emission

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)

Bali, IDN Times – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) menandatangani perjanjian untuk Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).

Perjanjian ini untuk konstruksi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lumut Balai Unit 2 di Sumatera Selatan dengan Konsorsium Mitsubishi Corporation, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan SEPCO III Electric Power Construction Co. Ltd dalam perhelatan acara B20 Indonesia Net Zero Summit 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

1. Didanai Pinjaman ODA Jepang

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Proyek ini didanai oleh Pinjaman ODA Jepang, dalam skema Government to Government Loan (G to G Loan) antara Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Pemerintah Indonesia. Lokasi proyek terletak di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu di Provinsi Sumatera Selatan. 

Lingkup kontrak akan menjadi turnkey basis dimana Konsorsium Mitsubishi Corporation, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan SEPCO III Electric Power Construction Co. Ltd akan melaksanakan desain, manufaktur, konstruksi pekerjaan sipil, commissioning, pengujian kinerja dan garansi untuk fasilitas, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi unit dan Sistem Pengumpulan dan Reinjeksi Fluida dengan kapasitas bersih pada terminal tegangan tinggi 55 MW.

2. Dirancang untuk dapat beroperasi lebih dari 30 tahun

Direktur Utama PT Pertamina (Persero),Nicke Widyawati, di Kantor PGE area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022). (Dok. Pertamina)

Fasilitas tersebut dirancang untuk dapat beroperasi lebih dari 30 tahun dan akan dioperasikan dan dipelihara oleh PGE. Listrik yang dihasilkan dari  energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan tersebut akan disalurkan kepada PLN dan berpotensi menambah masyarakat yang terlistriki sekitar 55 ribu rumah tangga di Sumatera Selatan.

Pengelolaan lingkungan wilayah kerja Lumut Balai terbukti sangat baik dengan diraihnya Pertamina Environment Regulation Compliance Assurance (PERCA) dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).

Sesuai dengan tema Indonesia Net Zero Summit 2022, Industrial Decarbonization at All Cost, upaya ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia, dan mengurangi dampak pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon terhadap lingkungan. 

Pengurangan gas rumah kaca dari Proyek PLTP Lumut Balai Unit 1 & 2, masuk dalam Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism – CDM) sebagai implementasi Protokol Kyoto dan telah terdaftar di UNFCCC dengan potensi penurunan emisi gas rumah kaca sekitar 581.518 ton setara CO2 per tahun.

Kapasitas 55 MW yang dihasilkan dari Unit 2 akan menambah total kapasitas terpasang PGE, setelah sebelumnya 55 MW yang dihasilkan dari Proyek Lumut Balai Unit 1 yang mulai beroperasi pada tahun 2019. Hal ini semakin memperkuat posisi PGE sebagai salah satu pemain terbesar dalam pengembangan panas bumi Indonesia dengan kapasitas terpasang menjadi 727 MW.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya