TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pupuk Subsidi Dukung Musim Tanam Kedua di Majalengka

Stok dijamin aman

IDN Times/Kementan

Majalengka, IDN Times -- Para petani di Majalengka, Jawa Barat, tidak perlu khawatir menyambut musim tanam kedua di tahun ini. Sebab, stok pupuk bersubsidi dijamin aman dan siap membantu aktivitas petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketersediaan pupuk subsidi harus dimanfaatkan petani untuk meningkatkan produktivitas.

"Pemerintah sedang berupaya menggenjot produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. Oleh karena itu, pemerintah mendukung petani dengan pupuk bersubsidi," katanya, Sabtu (17/4/2021).

Baca Juga: Stok Pupuk Bersubsidi Disiapkan 3 Kali Lipat dari Ketentuan

1. Pupuk subsidi tingkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian

Ilustrasi penyaluran pupuk subsidi. (Dok. Pupuk Indonesia)

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan pupuk bersubsidi tidak hanya diharapkan bisa berdampak pada peningkatan produktivitas.

"Tetapi juga meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian, melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk," katanya.

Baca Juga: Kementan Pantau Ketersediaan Pupuk Subsidi bagi Petani agar Tercukupi

2. Pegang prinsip 6T

PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios. (Dok. Pupuk Indonesia)

Dalam pendistribusiannya, pupuk subsidi memegang prinsip 6T atau 6 Tepat.

"Prinsip distribusi pupuk subsidi yang diterapkan adalah 6T alias 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Mutu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Waktu, Tepat Harga, dan Tepat Sasaran," terangnya.

Kepastian ketersediaan pupuk bersubsidi di Majalengka, disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah. 

Menurutnya, stok pupuk bersubsidi jenis urea musim tanam kedua ada penambahan dari 25.671 ton  menjadi 36.590 ton, atau ada penambahan 10.839 ton.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya