Pusat Karir Fasilitasi Mahasiswa agar Siap Memasuki Dunia Kerja
Memastikan mahasiswa benar-benar siap memasuki dunia kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Kendala terbesar yang menghambat terjalinnya kemitraan dan keselarasan antara Pendidikan Tinggi Vokasi dan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Industri (IDUKA) adalah kepercayaan (trust). Terlebih, stigma masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi berarti kuliah S1 di universitas. Masyarakat maupun IDUKA belum melihat posisi strategis Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) sebagai pencetak SDM dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dalam pembangunan nasional.
Tantangan membangun trust ini turut dialami oleh Akademi Akuntansi (AA) YKPN Yogyakarta. Kampus yang berdiri sejak 22 Maret 1970 tersebut hingga saat ini mampu menjaga konsistensi menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten di bidang akuntansi. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Admisi, dan Pusat Karir AA YKPN Yogyakarta, Hermada Dekiawan mengatakan, sebagai PTV Swasta, upaya yang dikeluarkan untuk meyakinkan industri sebagai user harus lebih besar, apalagi program studi yang ditawarkan AA YKPN Yogyakarta spesifik pada bidang akuntansi.
Hermada menyebut, strategi meyakinkan IDUKA salah satunya dilakukan dengan memastikan lulusan benar-benar siap memasuki dunia kerja. Dalam hal ini, AA YKPN Yogyakarta memfasilitasi para mahasiswa melalui Pusat Karir atau yang dikenal dengan unit Pengembangan Karir dan Alumni (PKA). Setiap tahun, setidaknya ada beberapa aktivitas dari PKA yang wajib diikuti oleh kurang lebih 400 calon lulusan.
“Setiap tahun kami melakukan profiling mahasiswa, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa yang lulus. Pertama kami menyiapkan tes TOEFL. Kemudian juga membuka pelatihan beauty class. Kegiatan ini, terutama TOEFL wajib diikuti sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah,” terang Hermada saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (11/11).
Kebutuhan pelatihan TOEFL dan beauty class sendiri berdasar pada informasi yang diperoleh dari IDUKA. Ia menjelaskan, IDUKA mengakui bahwa lulusan AA YKPN Yogyakarta dapat menjalankan pekerjaan yang diberikan dengan baik, namun masih memiliki kekurangan dalam hal Bahasa Inggris dan berpenampilan. Keluhan ini langsung ditanggapi melalui Pusat Karir untuk menjaga kepercayaan user.
Baca Juga: Program Penguatan BKK Kemendikbud Cetak Lulusan PNB Siap Kerja
1. Pentingnya skill komunikasi
Selain itu, skill komunikasi juga menjadi perhatian kampus sebelum melepas mahasiswanya. Untuk menyiapkan ini, pihaknya menyiapkan trainer yang akan mengasah kemampuan komunikasi dan negosiasi.
“Perkembangan dunia bisnis bergerak lebih cepat dan lebih dinamis dibandingkan dengan pendidikan. Maka dari itu, kami ingin Pusat Karir berperan memberikan keterampilan lebih yang dibutuhkan industri. Dari masukan-masukan yang diberikan oleh IDUKA, kami jadikan dasar untuk memodifikasi kurikulum, mengembangkan metode pembelajaran, mengadakan pelatihan, dan membangun kemitraan. Tanpa data ini, sama saja kami berjalan di kegelapan,” tuturnya.
Fungsi Pusat Karir sebagai jembatan mahasiswa menuju dunia kerja telah diinisiasi oleh AA YKPN Yogyakarta sejak tahun 1998. Kendati demikian, ucap Hermada, selama ini aktivitas yang dilakukan masih dengan metode yang sederhana. Adapun kegiatan dari Pusat Karir di antaranya pelatihan, konseling, informasi lowongan pekerjaan dan recruitment on campus (RoC), tracer study, serta employer study. Hermada menambahkan, penguatan kapasitas Pusat Karir ke depan dibutuhkan mengingat persaingan tenaga kerja vokasi semakin ketat dan kampus yang ingin berkembang dengan membuka program studi baru.
“Kami punya tanggung jawab moral kepada setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya di sini karena ini merupakan bentuk kepercayaan. Maka dari itu kami harus mendidik mereka dengan baik, dan tidak lepas tangan begitu saja ketika mereka lulus,” ujar Hermada.
Baca Juga: Kemendikbud Salurkan Bantuan Kuota Lagi dan Tambahan Aplikasi Belajar